Baru Klinthing tertawa menyeramkan. Orang-orang desa itu terkesiap.
Â
"Jadi kalian menantangku? Baik... sekarang juga terimalah hukuman kalian!" Ucapnya.
"Hukuman apa?! Ayo buktikan, jangan banyak omong!"
"Dasar anak tidak tahu diri."
"Anak kemaren sore saja, ngocehnya banyak."
"Yang ada setelah ini kamu yang akan kami bunuh."
"Ayo, mana hukumannya? Kamu cuma omong besar."
"Huuuuuuu........!!!!!"
Â
      Baru Klinthing merapal mantra, menggerakkan tangannya secara ringan mencabut lidi itu. Halilintar seketika menyambar-nyambar di langit. Para warga terkejut. Lebih terkejut lagi saat dari bekas tancapan lidi itu memancar air yang sangat deras dan tinggi dari dalam bumi. Air itu mengalir tiada henti, membanjir ke mana-mana.