Mohon tunggu...
Fawwaz Andhika
Fawwaz Andhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Pembelajar

Suka menulis dan membaca, mendengarkan musik, dan menikmati hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Rakyat: Baru Klinthing (Legenda Rawa Pening)

6 April 2024   16:10 Diperbarui: 10 April 2024   06:19 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru Klinthing tersenyum sinis. Dasar jiwa-jiwa pengemis..!

 

"Kalian lihat lidi di tanganku ini?" Ucap Baru Klinthing dengan suara lantang. "Ini bukan lidi sembarangan. Aku akan tancapkan lidi ini di tanah. Dan barangsiapa dari kalian yang berhasil mencabut lidi ini, akan kuberikan seluruh koin emasku ini kepadanya."

 

Baru Klinthing diam-diam merapal mantra, menyalurkan kekuatannya ke dalam lidi yang ia pegang. Ia tancapkan lidi itu sekuat tenaga ke dalam tanah. Warga desa itu takjub. Tak seorang pun mengira Jaka Pening memiliki kekayaan berupa koin-koin emas yang banyak. Lebih lagi tak seorang pun mengira bahwa Baru Klinthing telah menggunakan kesaktiannya melalui lidi bambu itu.

 

"Halaaah.... apa sih susahnya cuman nyabut lidi?! Aku juga bisa." Ucap seorang ibu-ibu muda dengan angkuhnya. Namun begitu terkejutnya saat ia rasakan lidi yang ia pegang tak hanya kuat menancap di tanah, namun juga terasa berat.

 

"Biar aku saja!" Kata seorang pemuda. Namun ia pun sama terkejutnya, begitu berat lidi itu ia rasakan. Pemuda itu sampai jatuh ke belakang.

 

"Halaah... apa ini?! Nyabut lidi aja tenaganya pada kayak lemper." Seorang bapak berbadan tambun mendekat dengan penuh kesombongan. Namun kesombongan itu pun lenyap manakala ia sampai jatuh tersungkur saking tidak kuatnya menarik lidi itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun