Mohon tunggu...
Fawwaz Andhika
Fawwaz Andhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Pembelajar

Suka menulis dan membaca, mendengarkan musik, dan menikmati hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Rakyat: Baru Klinthing (Legenda Rawa Pening)

6 April 2024   16:10 Diperbarui: 10 April 2024   06:19 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Jaka Pening ambruk ke tanah, bahunya mengalirkan darah segar. Bapak-bapak yang lain menariknya berdiri dan memukulinya bersama-sama. Jaka Pening tak dapat melawan. Bahkan saat akhirnya, Ki Seladharma yang tadinya diam terpaku dengan hati membara, menarik Jaka Pening ke arahnya dan menghunjamkan kerisnya ke ulu hati anak itu.

 

Craass..!!

 

Darah segar muncrat dari sana. Jaka Pening terkesiap, tak mampu lagi berteriak. Ia nyaris mati rasa. Begitu pun perasaannya. Ditatapnya wajah Ki Seladharma yang juga menatapnya tajam penuh kebencian, dan segenap perasaan lain yang laki-laki itu sendiri tak tahu pasti. Jaka Pening menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

 

"Ba..pak...." Ucapnya lirih. "Aku anakmu... Paak.."

 

Deess...!!

 

Ki Seladharma menarik kerisnya kembali dan menerjang tubuh Jaka Pening sekuat tenaga. Pemuda kecil itu terpelanting jauh dan menabrak bebatuan. Terkapar, telungkup di atas tanah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun