Mohon tunggu...
Fawwaz Andhika
Fawwaz Andhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Pembelajar

Suka menulis dan membaca, mendengarkan musik, dan menikmati hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Rakyat: Baru Klinthing (Legenda Rawa Pening)

6 April 2024   16:10 Diperbarui: 10 April 2024   06:19 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudahlah, lupakan soal anak pembawa sial itu. Kita seharusnya senang dia mati, daripada hidup dan merepotkan kita. Benar kan?"

"Iya, benar Ndara." Jawab Karta dan Sujiman.

 

Pesta terus berjalan meriah. Semua orang tenggelam, tenggelam dalam kesenangan duniawi.

 

^^^^^^^

 

Di tempat lain, yakni di tengah hutan belantara. Di antara rerumputan dan bebatuan, sesosok tubuh manusia tampak bersinar. Tubuh itu bergerak perlahan. Bangkit dan membuka mata untuk pertama kalinya. Bersamaan dengan cahaya yang memancar, entah dari mana bunga-bunga kamboja berguguran menghujani tubuh manusia itu perlahan. Sesosok pemuda belia, matanya terbuka untuk pertama kalinya. Sebelah tangannya spontan menutupi matanya yang silau oleh matahari. Detik itu juga ia tertegun, terkesima. Melihat kedua tangan yang ia miliki untuk pertama kalinya. Memandangi tubuh yang ia miliki sekarang. Meraba wajahnya. Berdiri perlahan.

 

"Aku mendapatkan tubuh manusia...." Ucapnya. "Aku mendapatkan tubuh manusia. Sekarang aku menjadi manusia. Aku telah menjadi manusia...."

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun