Mohon tunggu...
Fawwaz Andhika
Fawwaz Andhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Pembelajar

Suka menulis dan membaca, mendengarkan musik, dan menikmati hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Rakyat: Baru Klinthing (Legenda Rawa Pening)

6 April 2024   16:10 Diperbarui: 10 April 2024   06:19 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

"Tidak anak manis! Kau tidak boleh menyerah, betapa pun tidak berdayanya dirimu. Manusia diciptakan di dunia ini untuk memperjuangkan hidupnya di jalan kebenaran. Engkau boleh pasrah hanya kepada Yang Maha Kuasa, namun Tuhan menghendaki manusia untuk senantiasa berusaha. Sampai pada titik terakhirnya."

 

Jaka Pening terkesiap. "Sss... si.. siapa kamu?!"

 

"Aku juga makhluk ciptaan Tuhan, sama seperti kamu. Aku adalah penunggu Gunung Telomoyo ini. Kesedihan hati dan ratapanmu telah mengusik tapaku. Adapun gempa yang barusan kau rasakan, adalah pergerakan dari tubuhku."

"Siapa kamu sebenarnya?!"

"Aku tidak bisa menunjukkan wujudku di hadapanmu. Selain karena aku sedang bertapa, kau akan sangat ketakutan melihat wujudku. Saat ini aku berbicara melalui suara bathinku kepadamu. Anak yang baik, aku telah menerawang kisah hidupmu melalui mata bathinku. Dan aku mengerti apa yang kau rasakan. Aku juga memiliki cerita dan kesedihan sejak aku lahir. Dan sekarang aku menjalani hukuman atas kesalahan yang pernah kuperbuat. Percayalah, bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan hamba-hamba-Nya. Berserah dirilah, dan biarkan Tuhan membalas mereka yang telah membuatmu menderita."

 

"Eh, eh... lihat! Itu kan si anak aneh." Terdengar sebuah suara dari agak kejauhan. Jaka Pening menoleh, para remaja yang tadi memukulinya bersama hewan-hewan ternak mereka.

"Ngapain dia di situ?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun