Mohon tunggu...
Fawwaz Andhika
Fawwaz Andhika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Pembelajar

Suka menulis dan membaca, mendengarkan musik, dan menikmati hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Rakyat: Baru Klinthing (Legenda Rawa Pening)

6 April 2024   16:10 Diperbarui: 10 April 2024   06:19 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru Klinthing tertawa menyeramkan. Orang-orang desa itu terkesiap.

 

"Jadi kalian menantangku? Baik... sekarang juga terimalah hukuman kalian!" Ucapnya.

"Hukuman apa?! Ayo buktikan, jangan banyak omong!"

"Dasar anak tidak tahu diri."

"Anak kemaren sore saja, ngocehnya banyak."

"Yang ada setelah ini kamu yang akan kami bunuh."

"Ayo, mana hukumannya? Kamu cuma omong besar."

"Huuuuuuu........!!!!!"

 

            Baru Klinthing merapal mantra, menggerakkan tangannya secara ringan mencabut lidi itu. Halilintar seketika menyambar-nyambar di langit. Para warga terkejut. Lebih terkejut lagi saat dari bekas tancapan lidi itu memancar air yang sangat deras dan tinggi dari dalam bumi. Air itu mengalir tiada henti, membanjir ke mana-mana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun