"Hei, Rin. Nglamun aja nih. Kenapa? mikirin dia ya." Suara teman kerjaku ini membuatku terkejut.
"Tidak ada dia, San. Tidak ada yang khusus bertahta di hati saya. Cukup dewi yang senantiasa setia hinggap di benakku."
"Iya deh iya. Semoga diannya segera diketemukan ya, Rin."
"Siap, San. Doakan saja."
( PT. Luar Biasa Jaya )
"Silahkan, ada yang bisa saya bantu untuk memandu perjalanan menuju rute yang ingin anda lewati."
"Oh bisa bisa. Saya perlu tour guide untuk menuju ke jalan ini ( sambil menunjuk peta yang sudah tersedia untuk pengunjung )."
"Baik, mari saya antar."
Gadis cantik yang rambutnya terurai, sedikit menggelombang dengan mata yang lentik nun sayu. Sepertinya sangat mengagumkan.
Kenapa jantungku berdetak kencang sekali.
Apakah ini yang dinamakan riuh yang bersua dengan kesunyian. Buana yang lenyap dengan sepi. Apakah sudah kembali pulih. Sangat dini sekali rasanya jika rasa ini tumbuh, ingat. Kamu fokus untuk pulihkan perekonomianmu, Wan. ( Pergolakan batin yang menderunya membuat ia cepat sadar dan teringat akan rencana awalnya ).