Tuhan...
Aku ini tak pelak hanyalah bongkahan tanah yang kau titipkan seberkas cahaya ruh yang bersinar
Perihal cinta
Aku sangat ringkihÂ
Apakah rasa yang tidak bisa terbalas ini harus menjadi sengketa
Dimanakah kau rindu?
Dari bulan sabit hingga menjelang bulan purnama, ia tidak menjengukku.Â
"Apa iya aku harus menerima lamarannya. Ah...sangat menyiksa , tapi iba sekali aku melihat keadaanya." Gumamku yang kusimpan di hati.
Rindu ...
Yah, aku ingin bersua dengannya
Tapi dengan dalih apa aku menjumpainya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!