"Tak perlu berpura-pura kok. Cukup realita saja." Jawabnya.
"Apa maksudnya?"
Lembutnya jari jemarinya yang menggenggam hangat dan sangat tulus untukku, seperti terkena percikan air hujan.
"Kasih aku kesempatan, untuk membuka kebahagiaan. Dengan caraku sendiri, Rindu. Aku tahu, membuka hati itu sangat sulit. Aku akan tetap berusaha."
"Bagaimana."
"Terima dahulu tawaranku."
"Baiklah."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!