"Dangkal sekali fikiranmu, Fit. Dia tak bersalah. Dia juga tidak ingin memilih dilahirkan dengan keadaan yang tidak jelas statusnya."
Plaaaaaak.....
"Apa maksudmu, kau kira aku sangat menjijikan, Wan? Apa kau kira aku sangat murahan seperti kupu-kupu malam yang memangkirkan pahanya dengan pelanggannya. Lancang sekali kamu."
Gulatan emosi yang tak terbendung membuatku semakin tak karuan.
" Bukan begitu maksudku, Fit. Dengarkan aku."
"Aku tak butuh penjelasanmu." Pergi dengan tergesa-gesa dengan sorot wajah yang sangat membenciku saat ini.
"OKE. AKU AKAN MENIKAHIMU!"
Semua yang duduk di kafe itu melihat kearahku dan terheran-heran. Ia menghampiriku
"Kamu yakin?"
"Kamu yakin?"
Hal seperti ini yang memaksaku untuk mau tak mau harus menikahinya, demi.....Rindu?