"Baiklah akan ku coba, Rin. Tapi, profesi yang seperti apa yang harus aku lakoni untuk sekarang?"
"Ikuti aku."Â
Aku dan dia bergegas untuk meninggal tempat yang tidak punya hawa yang baik dengan pergolakan nasib. Pergilah aku dan dia ke suatu tempat, dimana dia akan memulai hidupnya dari awal.
"Kamu bekerja saja disini, aku sudah kenal pemilik perusahaan ini. Tinggal kamu bawa dan lengkapi persyaratannya saja." Aku mencoba menjelaskan.
"Tapi, Rin. Aku sebagai tour guide? What! aku tidak ada basic disini, Rin."
"Sudahlah, uang tidak akan memilih orang yang hanya gengsi dalam memeluk jabatan. Bukan begitu, Wan?" Balasku.
Pekerjaan yang aku tawarkan memang bukan menjadi keterampilan mendasar bagi dirinya, akan tetapi saya harap itu menjadi pilihan yang terbaik.
"Pak, ini teman saya di desa, ingin melamar pekerjaan disini sebagai tour guide. Untuk hari ini bisa saya bertemu dengan Pak Aris?"Â
"Oh bisa, Bu Rindu. Sekarang Pak Aris masih di ruangan, bisa langsung kesana saja, bu." Jawab resepsionis padaku.
"Baiklah, ayo Wan. "
"Ini, Rin. Yang kamu pernah ceritakan padaku. Malang sekali nasibnya." Tanya Pak Ari.