"Harusnya kami yang bertanya begitu, dimana wanita itu! Kenapa ruangan ini isinya kalian? Apa jangan jangan kalian bersekongkol dengan wanita itu?" Suara Azfa semakin meninggi setiap kalimat yang ia tanyakan.
      "Aku tidak mengerti apa yang kalian maksud! Kami disini ketakutan menunggu... teganya kalian berkata bahwa kami bersekongkol dengan wanita iblis itu!" Aufa tetiba muncul bersama Ersa membalas perkataan Azfa lebih tinggi.
      "Hah?! Aku melihat Dinda dilantai bawah dan dia bilang kalau wanita pembunuh itu ada disini!"
      "APA! Dinda? Sungguh?" mereka melirik satu sama lain.
      "Bahkan aku melihat Diva juga Ira dibawah."
      Mereka berlima memelototi kami, "Mereka... bertiga... sudah dibawa oleh wanita itu... mereka digusur satu per satu dari ruangan ini secara paksa, kami hanya bisa mendengar jeritannya menjauh..."
       Kami yang mendengar penjelasan dari mereka seketika membatu dan melihat satu sama lain, sehingga kami tersadar bahwa tiga orang dari kami berada di lantai bawah, Sefiera dan Putri menyusul Azhar yang bersama Dinda.
      "SIAL!!!" Nabil segera berlari ke lantai bawah disusul oleh yang lain.
      Aku berlari paling akhir dan tiba tiba sesuatu dalam bajuku terjatuh, sebuah buku terbuka dan memperlihatkan sebuah halaman.
Disisi waktu sebelum Azhar membuka pintu.
      "Din... apa benar yang lain ada disini?" Azhar sekali lagi bertanya untuk benar benar memastikan.