Mohon tunggu...
Alifito Rachmaya
Alifito Rachmaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 2 | SMAN 1 Padalarang

Alifito Rachmaya XII MIPA 2 SMAN 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pretty Day/ie

1 Maret 2022   18:08 Diperbarui: 1 Maret 2022   19:30 742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Mungkin kalian tidak percaya padaku tapi diamlah sesaat disini, setidaknya kalian selamat dari kejaran pria itu atau mungkin kalian bisa bersembunyi disini dan menjaga jarak dariku kalau kalian takut padaku.

            "Mana mungkin kami percaya padamu? Sudah banyak teman kami yang tewas dari orang orang seperti kalian yang tinggal disini! Dan tempat apa lagi ini?" Aku tak bisa memalingkan wajahku dari dirinya tetapi sungguh aneh seharusnya pria yang mengejar kami sudah masuk kedalam ruangan kami.

            Untuk ruangan ini adalah kamarku sebenarnya kalian berada di ruangan bawah tanah disebuah tempat yang terbengkalai, masyarakat disekitar sini percaya terhadap suatu insiden dan setiap tanggal tertentu mereka membawa para korban kesini, sebagai penolak malapetaka sebenarnya mereka hanya takut saja kalau keluarga mereka menjadi korban.

            Aku dan Azfa terus memperhatikan apa yang telah ia tulis, "Kenapa kamu tidak berbicara saja? Dan kamu ini apa? Kenapa kamu bisa tinggal disini?" Azfa melontarkan pertanyaan beruntun, semakin lama kami semakin tidak waspada dan setelah ia berkata ini adalah kamarnya, aku melihat sekitar, sungguh kamar yang cukup mewah.

            Pertanyaan yang lucu, sebenarnya aku bisu dan tidak bisa berbicara, pertanyaan kedua sebenarnya aku juga seorang korban dan sudah dikurung disini bertahun tahun 

            Sungguh ironis, aku tak tahu rasanya bagaimana menjadi dia, dia sudah dikurung bertahun tahun disini sendirian. Aku dan Azfa memutuskan untuk tidak bertanya tentang diri pribadinya. Kami juga meminta maaf jika pertanyaan kami menyinggung dirinya, reaksinya hanya tersenyum dengan anggun. Kami merasa mulai percaya dengan wanita ini. Kami juga mutuskan untuk diam bersembunyi disini dan bertanya tanya tentang bangunan ini dan bagaimana caranya keluar.

            Lantai bawah tanah ini terdiri dari 3 lantai dan jika naik ke lantai atas kalian akan menemukan sebuah pintu, tetapi pintu itu dikunci dari luar, mungkin kalian berpikir kalau tinggal dihancurkan tapi pintu itu terbuat dari besi dan kalian tidak bisa keluar dari situ.

            "Lalu kita harus keluar dari mana?"

            Kalian memiliki 2 cara, yang pertama kalian keluar ketika penjaga yang lain memasuki kesini setiap penjaga keluar masuk kesini setiap 12 jam sekali dan 3 penjaga setiap pergantian, yang kedua ada sebuah jalan lain untuk pergi dari sini, sebenarnya jalan ini dipakai untuk keluar secara darurat sayangnya pintu ini juga dikunci dan kuncinya berada di lantai bawah tanah ini dan aku tidak tahu keberadaanya, maafkan aku.

            "Kami mengerti, mungkin jika kamu tahu, kamu sudah pergi dari ruangan ini."

            Ia hanya membalasnya dengan senyuman, ia berjalan duduk, duduknya sungguh berbeda ia duduk dengan anggun seperti anak anak konglomerat. Aku dan Azfa melihat sekeliling ruangan, terdapat banyak buku buku yang tersusun rapi sepertinya lebih banyak buku diary diantaranya. Sebenarnya aku sedang memikirkan banyak hal, bagaimana kondisi teman temanku diluar? tubuhku berjalan melihat lihat  dan memperhatikan barang barangnya lebih dekat, aku melihat buku diary yang sangat tersusun rapih dari tahun ke tahun bahkan di setiap tahun tersusun rapih setiap bulannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun