Dua orang yang kusayangi dan kupercayai-kakakku dan Ninik-sama-sama memperingatkanku agar tak jatuh hati pada lelaki yang kelihatannya mereka sayangi……
Apa artinya ini?
Seberapa berbahayanya mas Erwin bagiku sesungguhnya?
Sementara Ninik kembali asyik menekuni layar televise, aku nyaris gemetar menahan gejolak hati.
Oh, tentu saja aku yakin perasaanku pada sahabat kakakku masih tetap manis dan tak menuntut, masih tanpa harapan, masih perasaan yang bahkan tak menginginkan balasan…. Tapi kini, sesuatu mendadak bergolak begitu kuat….. menantangku untuk mencari tahu seberapa berbahayanya mas Erwin sesungguhnya.
Pada usiaku yang ketujuh belas, jatuh cinta bukan sekedar demam bagiku, tapi memiliki makna-makna baru:
Menggelora, Mendidih, Membara, Jatuh cinta bagiku kini sama dengan bermain api! Dan kalau kau mau tahu bagaimana bisa gadis sepertiku begitu, tanyakan saja pada Tuhan, karena aku sendiri tak punya jawaban. Biarlah Tuhan yang jawab kenapa seseorang yang jatuh cinta sepertiku bisa seperti ini.
4
Sekilas Cemburu
Mas Yusa menepati janjinya. Hari ini ia mengajakku mengunjungi keluarga mbak Ava di Wonosobo, kota Kabupaten di tengah-tengah Jawa Tengah yang terkenal karena-berbagi dengan Kabupaten Banjarnegara-memiliki dataran tinggi Dieng. Beberapa candi Hindu ada di sana, kata kakakku. Ada juga telaga yang konon bisa berubah warna, lalu ada lagi kawah yang bisa dilihat dari dekat, dan kata mas Erwin baunya kayak kentut Rahwana.
Ninik mengizinkanku pergi setelah berhasil memaksaku berjanji untuk tidak mandi matahari lagi.