Mohon tunggu...
SofialWidad
SofialWidad Mohon Tunggu... Penulis - Latahzan innalloha ma'ana

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin Instagram : _sofialwidad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Titik Rata-Rata

29 Maret 2021   12:13 Diperbarui: 30 Maret 2021   08:38 2102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi cerah banget yah seperti inilah suasana Jogjakarta , ramai tapi masih ada sisa-sisa sejuknya bergegas mandi menyimpan seragam pagi mengucapkan salam dan naik angkot menuju sekolah. Sekolahku adalah SMA 1 Jogjakarta bukan faktor itu sih tapi tak apalahlahyang penting dapet ilmu dan pengetahuan. Angkot yang kutumpangi cukup penuh “pagi-pagi udah gerah.” Hump sesampainya di depan gerbang harus masih berjalan ke gerbang, di depan gerbang harus masih berjalan ke gerbang putri, huft capek bin gerah itulah yang kurasakan setiap pagi, kulangkahkan kaki dengan khidmat dan seperti biasa di depan gerbang masih mencium tangan guru-guru putrid tanda hormat dan baktinya kami kepadanya,

Setelah selesai kulangkahkan kaki menuju kelas “ooo… ci’iming dicari-cari ada disini” “hemh..aku baru dating capek tauk.” “halah biasa aja ka kamu kan sudah terbiasa.” “terbiasa, apanya 1 bulan lebih liburan gak terbiasa itumah namanya. Gempor tauk.” “haha Azka aku kangen kamu” Fina memelukku dengan erat sampai sesak banget rasanya.”huft.. sudahlah aku kehabisan nafas Fin.’ Kulepas dekapannya hemph “oya, ka di area cowok ada anak baru loh.” “terus.apa ngaruhnya ke aku .?” “yah nagaruhlah kapan lagi kamu deket sama cow, setahuku kamu jomblo terbaik, ayok dong kali ini aja yaa..” “ gak apaan sih Fin, kamu aja yang ngedeketin dia, toh aku masih banyak urusan hukumanku belom kelar hemph.” “hukuman apa emang.?” “hukuman gara-gara gak masuk 3 hari pesrom.” “haha alah kamu kan kebiasaan tenang-tenang aja meskipun dihukum.” “ih.. sekarang mah beda, aku kok jadi takut gini yaa Fin”  ‘ halah gak usah takut bukan cumin kamu kok yang di hukum banyak anak-anak yang gak masuk.” “iya ka, tenang aj.”

Kamipun bergegas memasuki kelas “assalamualaikum” “waalaikumsalamka.” Semua serasa bahagia hemh bel pun berbunyi pertanda aktifitas belajar mengajar akan segera dimulai. Mata pelajaran pertama Ekonomi faforit banget sam gurunya P.Triboyo baik. Bijaksana, lugas dan semuanya deh. Biasanya jurusan IPS yang di lingkungan sekolah ini katanya terkenal nakal tapi perasaan jurusanku baik-baik semua hehe aku mengikuti semua mata pelajaran yang di terangkan di papan tulis  a’ istirahat langsung ah ke ruang guru buat nagih hukuman yang akan diberikan kepadaku. Sebenarnya males yah buat kebaikan lah dan biar cepet selesai.” Fikiranku ngelantur kemana-mana  bel istirahatpun berbunyi,dengan tergesa-gesa aku berjalan melewati koridor setiap ruangan eh maksudnya setiap depan ruangan”bruk” aku menabrak sesuatu dengan keras.

Kulihat sejejeran buku terjatuh berserakan di lantai kulihat perlahan-lahan kedepan. Ternyata yang kutabrak anak IPA cew langsung aku bantu dia untu berdiri eh malah apa balesan dia, “heh, kalok jalan itu liat-liat jangan celingak-celingukan dong.”sewotnya cew ini “emp.. iya-iya map-maap” “gak usah aku gak perlu bantuanmu.” Cewek jutek ini memandangiku aneh “oh kamu anak IPS pantesan kayak gak punyak aturan.” “maaf yaa mbk, saya sudah minta maaf dan mencoba santun sama samean, kalok kayak gini yaa makasih dah.” Ku tinggalkan cewek jutek ini dengan penuh kesal dan kembali focus tujuan menuju ruang guru, belokan pertama tadi menyebalkan”siapa sih cew itu.?” Aku memikirkan kejadian tadi dan tibalah di depan ruang guru dan kutemui wali kelasku B.Damai “assalamualaikum” “waalaikumsalam” jawab ramah semua guru yang ada di dalam ruangan.”cari siapa nak.?” “emh, cari B.Damai bu dimana ya bu.?” “oh,itu nak.” “makasih bu” langsung aku cium tangan wali kelasku yang paling hati ini. “ Bu kan saya belum” menyelesaikan kalimat eh B.Damai udah tau kenapa aku menghadap. “iya ibu sudah tau kamu kesini nagih hukuman kan,?” “hehe iya bu.” “hemh.. kenapa gak masuk.?” Banyak hal yang aku sampaikan sejujurnya semoga B.Damai gak menganggap penjelasanku sebagai alasan saja amii ya Allah “oh gitu” iya bu” “jadi hukumannya bersihin lep IPS selama satu minggu “ “hemh,” “kenapa kurang.?””nggak kok bu gakdah bu. Assalamualaikum” “waalaikumsalam” kuseret langkah berat-barat “baru kali ini seumur-umur aku di kenak hukuman hemh nasib dah.”bersihin sih gak papa tapi yang membuat aku males harus lewat kelas cow dan koridor lep IPA huh la bismillah dah, ku berjalan menuju kantin buat ngeluapin rasa laper, dahaga, dan jengkel hari ini “Azka gimana.?”apa hukumannya .?” “hemh gimana apanya.? Hukumannya bersihin lep IPS selam satu minggu.” “Fin ternyata bakalan terjadi kenyataan ni doa kita, Azka bakalan deket sama salah 1 cow “ “iya Rif hehe” “ih, apaan sih kalian temen susah malah cow terus yang dipikirin “oya temen-temen tadi aku gak sengaja ngebentur anak IPA cew huh.. dia ya cek juteknya, aku pengen tau sapa ya namanya.?” “eh jangan-jangan Reisa” “hah..Reisa gak mungkin Rif” “Reisa siapa itu.?” “hemh kayak gini ni kalok gak pernah keluar kelas kuded.” “weh aku di bilang kuded hemh iyalah teros siapa tu yang kalian sebutin.?” “Reisa itu anak kepala sekolah dia cantik,putih, tinggi pokoknya popular deh di kalangan cowan.” “hemh ya teros ..” “dia ya ka.. paling disegani sama guru dan teman kita gak ipa atau ips” “hemh ya sudahlah setenar apapun dia aku tetap laper makan yuk mbak.?” Aku memesan makanan dan melahap penuh semangat, udah keroncongan dari tadi gara-gara dikasik hukuman sama B.Damai.

setelah itu bel masuk berdering kembali  dan seperti biasa setelah pulang sekolah membersihkan lep IPS selama satu minggu di mulai dari sekarang hari ini juga .. kuseret langkah kaki tak bersemangat melewati koridor yang sudah lenggang dari aktifitas siswa satu koridor lagi aku lewati lalu sampai deh tak disangka tiba-tiba pintu koridor di sebelah le pips terbuka secara mendadak “bruk” “eh maaf-maaf” buram dan bau minyak kayu putih menyeruak di hidungku buka pandangan ku melihat kesekeliling “eh. Dimana aku.??””kamu ada di lep ipa” “hah,” lalu aku turn terburu-buru dari tempat tidur karena langsung ku ingat tugasku membersihkan lep ips belum selesai “duh gawat” “apanya yang gawat.?” Tak kutanggapi dia yang menyeloteh sendiri, entah siapa yang menolongku mau keluar “eh.. siapa nama kamu.?” “Azka, makasih udah nolong aku” “aku” akupun pergi ke koridor sebelah tanpa harus tau siapa dia yang membenturku terus menolongku halah biardah.. setelah selesai semuanya aku langsung pulang naik angkot langgananku.

Sesampainya dirumah kuletakkan sepatu di rak sepatu dan langsung menuju kamar.. “hemh masih sakit kepalaku entah siapa tu cow.?” Alah dosa-dosa ka udahlah aku laper “cuci kaki tangan ganti baju terus sarapan sesudah sarapan lalu sholat dan istirahat sore. Bangunnya seperti biasa bersepeda kelilingkomplek hampir belok di gang pertama “Azka.” “hah, siapa.?” “aku, yang tadi lep IPA” “oh, kok bisa kenal.?” “ kan tadi kamu yang bilang kalok namamu Azka yak an,?” “oh iya ya kamu>?” “kenalin namaku kinan.” “emh salam kenal, ku katupkan ke dua tangan tanpa berjabat tangan dengannya.” “mau kemana nih.?” “gak cumin keliling kompleks aja ni nan kamu mau kemana.?” “emh,, gak niiaku lagi buang sampah kebetulan rumahku deket sini mampir dulu gih.?” “emh iya, makasih kapan-kapan saja” “oo ya sudah” “assalamualaikum” “waalaikumsalam hati-hati ya ka.?” “J” akupun melanjutkan perjalanan “ternyata namanya Kinan.” Setelah sampai di rumah aku parker kembali sepedaku di dalam garasi sudah seharian bermain sepeda.gerah juga ternyata.

“enaknya minum apa yaa.?” Ku obrak-abrik si kulkas mencarisesuatu yang segar agar bisa melepas dahaga akhirnya ku putuskan siang ini enaknya makan eskrim.setelah melepas dahaga dan istirahat buat sejenak , enaknya nonton telivisi “hemh Azka kamu bauk kecut pasti belum sholat ashar.? “sudah kok, bentaran buk aku mandi kok hehe” setelah istirahat sejenak lalu mandi dan seperti biasa belajar karena aktifitas sekolah sudah di mulai kembali belajarpun juga aktif dan dilakukan kembali. 1 menit benar-benar di fokuskan untuk belajar setelah selesai aku sms teman-temanku “Rif lagi apa.?” “Azka aku lagi ngebantu mami nii buat kue kamu.?” “ aku lagi nyantai-nyantai aja nih.” Panjang lebar sampai malampun tiba.

Paginya paginya di sekolah seperti biasa aku dan teman-teman berbincang-bincang di depan kelas banyak hal yang seru menjadi bahan perbincangan hemh.. “Azka kamu di panggil sama pak.Ilham” “ ada apa emnagnya.?” “aku juga gak tau” Rif-Rif ikut aku yuk ke ruang pak Ilham” “iya ayok” akupun bergegas menghapiri ruangannya setelah beberapa langkah tibalah di depan mejanya. “iya pak ada apa.?” “Azka tugasmu belum selesai kemana kok telat ngumpulinnya.” “emh ketinggalan pak besok insyaallah akan saya kumpulkan” “iya secepatnya ya.?” “iya,iya pak.’ “ya sudah” “assalamualaikum” “waalaikumsalam” setelah itu aku kembali dan tibalah jam pulang setelah selesai membersihkan lep ips di depan gerbang “hay ka” “hay kin ada apa.?” “kamu mau pulang.?” “iya niilagi nunggu angkot” “emh nebeng yuk’ “ah nggak makasih” “oh ya udah aku duluan yaa” “iya” dan tak lama Kinan pergi angkotpun datang “ayok non” “iya mang, kok telat.?” “masih narik penumpang ke pasar non.”

Angkot pun berjalandan tiba-tiba saja bannya meledak bocor”hah apes-apes” “gimana nih pak.” “kenapa pak.?” Tanya kakakkelas yang kebetulan searah dengan  ku, dia naik angkot juga tapi beda angkot denganku “ini bocor” “ouh” terlintas tatapanku dengank tatapa kaka itu bertemu, entah apa yang menyelinap dia-diam “ka, kamu gak kenal kenapa harus cari kasus lagi dengan amplop merah jambu sih”

Tepasku dalam diam “kapan selesainya mang.?” “sebentar lagi non” setelah selesai angkotpun berjalan kembali di pertigaan ibukku sudah menunggu “buk maaf jadi nunggu lama.” “iya ibuk tau kok kenapa lama ban angkotnya bocor kan.?” “ko tau.” “tadi ada anak cowok bilang kalok angkot yang di tumpangi kamu bannya bocor” “siapa.?” “gak tau juga ibuk” “kayaknya kelihatan anak cow itu baik loh ka.” “hemh” akupun bersama ibuk bergegas pulang di tengah perjalanan ada seorang cowok yang jalan kaki ibukku tersenyum ramah kepadanya tak lupa kelaksonpu di bunyikan, cow itu menundukkan tersenyum menandakan kata iya ku lihat sekilas “loh tadi dia kan kaka kelas yang tadi.” “ituloh ka yang ngasik tau ibuk.” “oh kaka kelas itu bu,?” “iya” aku kagum kepadanya selain santun, baik, mungkin juga sederhan dan semangatnya pun juga pantas di acungin jempol. Sudah Azka jangan lagi kasus amplop merah jambu itu terjadi.. sudah-sudah.. ceritaku sekian sampai di sini tanpa lanjutan menurutku cinta itu hanya demam flu yang kapan saja menghinggapi stiap orang dan kapanpun bisa sembuh dan hilang.. biasan indah semata, maka Azka berjuang dalam kejombloannya.

Tak ingin terlibat dalam kepalsuan rasa. Semoga dia yang masih jauh dan masih tergenggam hatinya oleh-Nya, tetap menjaga ke hati-hatiannya dalam rasa yang tak biasa dalam kestatusan halalnya, yang akan dia bawa dalam cerita bersama hati ini yang selalu menunggunya dalam kesendirian tanpa cinta sebelumnya. No caption.!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun