Mohon tunggu...
SofialWidad
SofialWidad Mohon Tunggu... Penulis - Latahzan innalloha ma'ana

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin Instagram : _sofialwidad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Titik Rata-Rata

29 Maret 2021   12:13 Diperbarui: 30 Maret 2021   08:38 2102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 ……………………………………••••••••••……………………………………

Benarkah kamu di kecewakan.? Atau, justru dirimu yang tak sadar memberi kepercayaan terlalu besar.? Hampir 2 bulan aku berusaha melupakannya.. sebenarnya apa yang aku cari.? Apa yang membuatku tak bisa percaya.? Ku coba lagi menutup hati yang kosong dengan mengisinya dengan hati seseorang yang tulus untuk mengisinya..

Hai Maret yang hangat, seseorang datang menawarkan kenyamanan semu. Ya, dia Aldi J J JHubungan aku dan kamu adalah sebatas sementara yang berbalut sebuah kata “pacaran”, banyak orang miris tentang kata yang satu ini heran dan penuh tanda Tanya besar kenapa.? Iya karena orang di luar sana dan tak sedikit para orang tua melarang anaknya untuk mencoba kata itu, apa yang salah dengan kata itu, yang penulis baca dan penulis pelajari dari beberapa buku dan seminar-seminar yang membahas tentang pacaran tidak akan lepas dari pergaulan bebas dan dampak yang menakutkan dari hubungan itu.

 Pacaran, kata itu tidak salah karena hanya sebuah kata yang bermakna aku dan kamu saling menjaga dan saling memperbaiki ke arah yang positif, bukan malah memiliki makna aku rusak kamu baru aku tinggalkan kamu. Yang membuat pacaran dilarang dalam agama islam adalah tingkah laku manusianya sendiri maka itulah sebabnya pacaran dilarang.

Aku ukir dalam kata salah itu sebuah niat yang halal untukmu, entah garis takdir akan sepihak dengan niatku atau tidak. Tapi inilah usahaku. aku tidak meminta hal lebih dari kamu, cukup jaga hati itu untukku. Sadar, jika aku memikirkan kamu ketika kamu berada di jarak itu atau bahkan melihatmu di depanku dengan senyuman itu, itu adalah hal yang masih salah sekarang. Tetapi nanti hal dan sebab itu adalah hal yang benar. Kesanku dalam cerita yang baru.. aku tuangkan dalam goresan pena bersamamu, kepercayaan dan saling menerima adalah pondasi awal dari aku dan kamu. Harapan yang selalu aku semogakan, takdir kita berjalan beriringan.

 Terimakasih sudah menerimaku tanpa kau melihat masa laluku. aku berusaha membuka semua cerita masa laluku entahlah kamu akan percaya atau tidak yang penting inilah yang sebenarnya yang harus kamu ketahui dariku.

Juni yang sulit. ku putuskan kisah ini dengan dia. yang akan menjadi terakhir dalam kisah ketidak pastian dalam hidup, mungkin menyesal, mungkin kerapuhan yang akan datang, dan mungkin saja kesendirian yang akan menemani dalam jangka yang cukup panjang. Sampai saatnya ada yang siap mengetuk dan mengisi dengan komitmen yang pasti.

Kalimat yang awalnya biasa-biasa saja sekarang pada akhirnya pun kembali biasa-biasa saja, yang awalnya baik-baik saja mungkin sekarang sedang tidak baik-baik saja, “Aldi” nama yang akhir-akhir kemarin atau yang telah lalu adalah sebuah kisah yang selalu ingin aku ceritakan dalam doaku. Kemarin ku bersenandung tentang kisahku sendiri yang akan berakhir bahagia dengannya. siapa sangka, takdir Tuhan yang berkuasa atas semuanya. Benar saja kebodohan menghampiriku akhirnya, kenekatan yang tak pernah terfikirkan akhirnya kulakukan hanya demi kembalinya kata dia, dia yang kutinggalkan dan dia yang merelakan tetap aku usahakan walaupun memang lucu, padahal aku yang pergi, setelah pintu tertutup dan dikunci akupun ingin pulang dan kembali, padahal isi rumah telah terganti. 

 Bukan aku lagi yang menjadi pemiliknya, bukan aku lagi yang memberikan kenyamanan didalamnya, dan bukan aku lagi yang akan membuat dia tertawa. Hanya saja aku mengusahakan yang sia-sia mengusahakan hal yang mustahil kudapatkan lagi mengusahakan hal yang membuatku berkhayal dengan hal yang sebenarnya tidak ada, Tuhan apakah aku sudah terlalu gila dengan sebuah rasa. Kembalikanlah kesadaranku bahwa dia bukanlah yang terbaik untuk hidupku, Tuhan sakit ini yang paling aku benci, rasa ketidak nyamanan ini yang paling aku  hindari tapi kenapa aku kembali lagi di dalam rasa yang seperti ini.

 Setelah itu kamu yang menggantungkanku, memberikan harapan jika pintu yang kau tutup itu seolah-olah kamu buka lagi, kamu beri harapan lagi tanpa sebuah kejelasan kembali. Kembali tapi sebenarnya pergi, kamu harus tau aku bingung menempatkan posisiku dimana. Sebenarnya sudah aku akhiri tapi kenapa semua tingkahmu mengisyaratkan tak ada apa-apa tak pernah terjadi perpisahan antara kita, setelah aku kembali berharap kamu pun sudah berhasil lupa segalanya sedangkan aku kamu jatuhkan kedalam jurang dalam yang membuatku susah untuk kembali kedasar dan melupakan. Bukan aku yang salah dan kamupun tak pernah salah yang salah adalah keadaan itu saja. Dan aku akui taktikmu (caramu) sangatlah rapi dan bagus. Terimakasih, kesalahan berasal dari aku Itu yang kamu tau dan yang tak pernah aku akui.

 Posisi perasaan perempuan yang kamu gunakan kelemahannya, satu saranku jangan pernah lagi memberi hati jika tak ingin memberi kepastian, jangan pernah ada lagi yang kecewa karena kebaikanmu, karena semua yang nampak dari kamu. Sudah cukup aku saja, jika nantinya ada yang membuatmu bahagia berkomitmenlah dan jangan memberinya harapan seakan kamu ingin hidup bersamanya. Karena pada hakikatnya kamu adalah seorang lelaki yang bisa hidup dan hadir di dunia ini karena Rahim seorang perempuan. Jujur aku terlalu naïf untuk bilang hal sedemikian untukmu. Bacalah dengan pikiran yang tenang karena ini pesan seorang yang pernah mau jalan denganmu, berani menerjang hujan karena untuk sebuah kesembuhan. hal itu pembelajaran untuk kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun