Mohon tunggu...
SofialWidad
SofialWidad Mohon Tunggu... Penulis - Latahzan innalloha ma'ana

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin Instagram : _sofialwidad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Titik Rata-Rata

29 Maret 2021   12:13 Diperbarui: 30 Maret 2021   08:38 2102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Kita saja yang terlahir asli Indonesia harus belajar banyak kata. Bahkan dari setiap daerah yang akan didatangi agar bisa berbaur dengan dekat, semua anak sejak lahir memakai dua bahasa, bahasa ibunya dan bahasa Indonesia sangat menarik bukan di negara kita ini. Saya pun selalu heran mendengar bagaimana seorang anak berusia tiga atau empat tahun bicara dalam bahasa Madura dengan teman mainnya. Namun, jika bicara dengan saya, dia segera mengganti bahasanya dengan bahasa Indonesia sangat lucu atau bahkan dibilang menarik karena saya juga paham dan bisa sedikit berbahasa Madura walaupun Bahasa Madura saya tergolong tidak halus jika bebarengan dengan orang Madura asli, dan logat-logat bahasa antar daerah pun bisa saja berbeda-beda antar desa saja logat dan intonasi bicara mereka beraneka ragam jika di dengar, sungguh menakjubkan Indonesia beragam tapi sangat mesra.

 Dari buku Professor Kahler yang berkebangsaan Jerman beliau bisa dikatakan adalah ahli bahasa, dalam bukunya tata bahasa Indonesia. Dia menguasai bahasa dalam jumlah 25 bahasa, menerutnya dalam bukunya ia menuturkan bahwasanya, Bahasa Indonesia adalah satu bahasa yang membuatnya putus asa. Proses yang dipelajari oleh beliau adalah dengan belajar dengan metode pyramid; dimulai dengan belajar banyak, lalu semakin keatas, makin sedikit yang dipelajari, dan kita tiba dipuncak. Tetapi, beliau merasa jika belajar Bahasa Indonesia malah metode pyramid terbalik karena semakin beliau berusaha ingin tau satu kata makan akan semakin banyak makna dan aneka bahasa yang muncul dan semakin banyak pengetahuan yang beliau ingin tahu.

 Dengan awalan dan akhiran yang tak terhitung banyaknya, yang sering mengakibatkan perubahan akar kata, arti sebuah kata bisa berubah total. Jarang kata tertulis, misalnya di surat kabar Indonesia, yang bisa langsung ditemukan di kamus. Kita harus menemukan akar katanya terlebih dahulu dengan menghilangkan awalan dan akhirannya.

 Komunikasi sejarah tidak hanya tersimpan dalam Bahasa keseharian saja melainkan keindahannya juga tersimpan dalam setiap hal yang ada dalam keaneka ragaman Indonesia. Seperti halnya Di Bali keindahan dan Komunikasi sejarah ada di setiap makna nama yang diberikan sejak melihat alam dunia (bayi). Di Bali, anak pertama selalu diberi nama Wayan atau Putu. Bergantung pada kastanya, namanya juga bisa Luh atau anak perempuan dan Gede untu anak laki-laki. Anak kedua dinamai Made, walaupun tergantung kastanya, bisa juga Kadek atau Nengah. Anak ketiga dinamai Nyoman atau Komang. Anak keempat adalah Ketut nama depan tidak menandakan jenis kelamin, untuk membedakannya digunakan awalan Ni untuk perempuan dan I untuk Laki-laki. Jadi kalau kita mendengar nama Bali, atau melihat tulisannya,  kita bisa langsung tahu apakah dia laki-laki atau perempuan, kastanya yaitu status sosialnya, dan anak keberapa.

 Komunikasi sejarah ada dimanapun jika kita bisa merasakannya karena kita ada dan bisa hidup setentaram seperti saat ini berkat sejarah. Cintailah sejarah dengan perasaan yang menghargai akan keanekaragaman yang tercipta didalamnya, dan jika kita tak mengingatnya niscaya kita tak bisa belajar akan dia.

 KUMPULAN MOTIVASI

 YA diri ini sudah lama Move On Menjelajahi hal baru yang memang benar-benar nyata, bukan hanya sekedar maya. Bukan hanya sekedar harapan kosong yang ditunggu tanpa ampun tapi membawa hasil yang kosong dan hampa, itulah kebodohan yang nyata. Dan bukan hanya omongan kosong lengkap dengan pemanis buatannya yang mampu membuat banyak orang diabetes karenanya.

Jalani hidup nyata bukan maya, jangan hidup didalam cermin, hiduplah nyata didalam bentuk yang sebenarnya. Karena jika hidup didalam cermin kita hanya menjadi bayangan saja dan orang lain akan seenaknya mengatur bagaimana cara kita hidup.

 Maafkan dirimu sendiri setiap hari maka kamu akan tau cara menghargai dirimu sendiri, jangan salahkan dirimu karena apapun. karena dirimu tidak salah, yang salah adalah keadaan. dirimu sudah berusaha melakukan dan memberikan suatu hal dengan sebaik-baiknya (hargai dirimu sendiri, baru orang lain) kata ini bukan semata-mata diri ini menjadi sosok yang egois tapi setidaknya mengantisipasi rasa kecewa ketika orang tidak bisa menghargai diri ini seperti halnya diri ini menghargai mereka.

 Tak butuh orang lain untuk melampiaskan kekesalan, tidurlah.. itu cukup meredakan rasa penat dalam pikiran dan hati. Jika dilampiaskan ke orang, benda atau apapun yang terjadi hanya ketidak indahan terhadap semua itu. Dan semuanya sia-sia saja kesalmu takkan hilang. dan cara yang paling ampuh hanya diam dan tidurlah.

 Pagi ini serasa ingin kunikmati setiap detiknya, setiap langkah kaki yang menjajaki sedikit-demi sedikit sentimeter jalanan, diri ini berfikir “kenapa tidak dari kemarin kunikmati hal moment seperti ini, sampai kulupa kapan terakhir kuberjalan kaki se santai ini.?” JJJ hanya senyum yang bisa melukiskan betapa kunikmati hari ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun