Mohon tunggu...
yuliana pertiwi
yuliana pertiwi Mohon Tunggu... -

Seorang Pemimpi Yang sedang Berjuang, dan mudah-mudahan idak akan pernah lekang....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terlintas Satu Kata

5 Oktober 2015   10:03 Diperbarui: 5 Oktober 2015   10:03 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Kau tahu darimana?” Tanyaku atas ketidak tahuanku dari informasi yang didapatnya.

“Yaaah… tadi si tua Pullman menghubungiku dan dia mengatakan kalau kau mengalami sedikit permasalahan dengan Issabel beserta karya ilmiahmu,”

Aku mengernyit. Kenapa orang ini begitu sulit untuk ditebak? Bahkan, ketika aku sangat membencinya pun, aku tidak pernah tahu apa isi dari kepalanya.

“Kalau kau memilih yang pertama, silahkan kau tetap berdiri disitu mengamatiku sampai jam 7 nanti. Tapi jika kau memilih yang kedua, kau bisa segera menyerahkan surat panggilan padaku itu dan kau boleh pergi dari sini. Pastinya kau tidak mau berlama-lama di tempatku, bukan?” Lanjutnya sambil berbalik dan membersihkan tangannya.

Aku mengeluarkan surat panggilan itu dari ranselku lalu melemparkannya secara kasar kewajah Mike.

“Ku harap kamu mau menggunakan title mu sebagai waliku dengan sangat baik Mike,” Ujarku sambil menyeringai puas.

Mike mengatupkan bibirnya menahan amarah, rahangnya menegang, wajahnya merah padam.

“AMBIL!!!” Ujarnya sambil meraih kasar pergelangan tanganku dan menunjuk kasar pada surat panggilan yang sekarang tergeletak di lantai.

“Ambil surat itu, atau aku banting tubuhmu berserta semua ocehan yang selalu kau lemparkan padaku,”

Aku tidak pernah melihatnya semarah ini. Aku sangat ingin melihatnya marah, tapi entah kenapa sekarang aku begitu… takut!

“Kau tidak dengar? AMBIL SURAT ITU!” Ujarnya lagi sambil menatapku dengan penuh amarah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun