Mohon tunggu...
yuliana pertiwi
yuliana pertiwi Mohon Tunggu... -

Seorang Pemimpi Yang sedang Berjuang, dan mudah-mudahan idak akan pernah lekang....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terlintas Satu Kata

5 Oktober 2015   10:03 Diperbarui: 5 Oktober 2015   10:03 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Aku hanya bisa mengekori mereka dari belakang setelah mereka masuk kerumahku. Aku harus segera membereskan karya ilmiah sialan ini. Batinku sambil mempersilahkan mereka duduk.

“Ok! Kalian duduk dulu, sementara aku akan menyiapkan minuman,”

“Ya... Tuan rumah yang baik memang harus begitu,” Kata Elsie sambil menyunggingkan senyum culasnya kepadaku.

Aku hanya bisa menggeleng frustasi atas orang-orang aneh yang berada disekelilingku. Orang aneh? Itu adalah panggilan yang mereka berikan padaku. Apakah aku ini aneh? Atau aku begitu anehnya, sampai-sampai aku merasa asing dengan keadaan disekelilingku?

Aku kembali ke ruang duduk dengan 3 cangkir soda dan beberapa cemilan. Aku harus segera menyelesaikan ini!

“Ehmm.... Lalu dimana Ayahmu?” Ucap Elsie memulai percakapan aneh kami.

Aku hanya memutar mataku. Tapi aku tersenyum menanggapi pertanyaan dari benaluku yang satu ini.

“Ya... seperti yang sering aku katakan padamu, dan mungkin tidak hanya padamu Elsie, tapi ke semua orang, bahwasanya Ayahku meninggal 8 tahun yang lalu, dan Mike... Mike bukanlah Ayahku. Dia hanyalah benalu sepertimu yang selalu menceracaui hidupku. Paham!” Jawabku dengan tegas atas pertanyaan culas dari Elsie.

Elsie bangkit dari tempat duduknya, mengamati keadaan disekelilingnya.

“Jadi, Maksudmu dia tidak berada dirumah?” Tanyanya lagi dengan pandangan yang membuatku mual.

Ya!dia... dia yang dia maksud itu adalah Mike. Aku hanya bisa menghembus nafas pelan sambil menggeleng lemah. Seperti yang sudah aku katakan, bahwasanya aku harus extra sabar dalam menghadapi 2 benaluku ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun