Mohon tunggu...
yuliana pertiwi
yuliana pertiwi Mohon Tunggu... -

Seorang Pemimpi Yang sedang Berjuang, dan mudah-mudahan idak akan pernah lekang....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terlintas Satu Kata

5 Oktober 2015   10:03 Diperbarui: 5 Oktober 2015   10:03 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Issabel. Adalah orang menyebalkan berikutnya yang seolah dikirim dari planet antah-barantah untuk menceracaui hidupku. Walaupun sebenarnya dia tidak begitu menjengkelkan seperti Elsie, tapi tetap saja dia selalu merendahkan apa yang kupunya dan apa yang ku lakukan.

Aku heran, kenapa Mr.Pullman memasangkanku dengan gadis ini? Aku rela dipasangkan dengan yang lain asalkan bukan dengan dia… Dan Elsie pastinya. Ketahuilah, aku lebih memilih untuk tidak mengikuti pelajaran Mr.Pullman dari pada harus berurusan dengan Issabel maupun Elsie.

“Ok, anak aneh! Kuharap kamu mau sedikit bekerja sama denganku dan juga kuharap kamu bisa sedikit lebih baik, bukannya apa-apa, aku hanya tidak menginginkan nilaiku yang sudah turun drastis menjadi semakin drastis lagi karena aku harus mengerjakan karya ilmiahku bersamamu. Walaupun aku tidak mau,” Ujar Issabel berbisik kepadaku.

Aku hanya menatap tajam kepadanya, ayolah… kau pikir aku juga mau berurusan dengan makhluk setengah alien spertimu? Aku hanya diam. Untuk saat ini aku sangat menghargai pepatah yang berbunyi diam itu adalah emas.

“Issabel, kau tidak usah takut, karena tentunya anak aneh ini juga tidak mau nilai-nilai yang sudah diperolehnya menjadi turun drastis bukan? Jadi, kau hanya tinggal duduk manis sampai karya ilmiahmu itu selesai, dan oh… kalaupun kau tetap mau untuk mengerjakan karya ilmiahmu itu bersamanya, kau bisa mengerjakan itu dirumahnya, sekalian aku mau titip salam cintaku kepada Ayahnya yang ganteng itu, tentunya kau tidak keberatan umm…. S-Sheryl?” Cerarcau Elsie kepadaku, dan aku berani bersumpah, selama 2 tahun yang ku lewati disekolah ini, ini baru pertama kalinya Elsie menyebut namaku. Dia menyebut namaku dengan lafal yang… yah! Menjijikan. Bahkan sangat menjijikan.

Aku memandang sinis kearah mereka. Lalu aku mendekatkan wajahku kearah Elsie.

“Ayahku? Ayahku yang mana? Mike? Tentunya kau pernah dengar kata-kata pengganggu atau pembawa masalah, bukan? Itu adalah Mike. Mike bukan Ayahku. Melainkan seorang pengganggu dan pembawa masalah bagi hidupku. Yah… kurasa kau cocok dengannya Elsie, karena kau dan dia sama. sama-sama pengganggu,” Ujarku sambil memiringkan senyumku.

“Ow… suatu kehormatan bagiku untuk bisa menjadi Nyonya dari keluarga Noel, dan kita akan bertemu setiap hari anak aneh,” Jawabnya berbisik di telingaku sehingga aku dapat merasakan panas nafasnya.

***

Aku menghempaskan tubuhku di sofa. Sangat nikmat rasanya mengetahui Mike sedang tidak berada dirumah. Jadi aku bisa mendinginkan pikiranku sejenak dari bayang-bayang Mike. Sejenak, mimpi yang kualami tadi malam kembali membayangiku. Apa yang disembunyikan oleh Mike?

            Aku memanfaatkan moment ketidak beradaan Mike dirumah ini untuk menyelidiki hal yang tidak kuketahui apa itu. Aku beranjak kekamarnya, setidaknya disana aku bisa menemukan petunjuk atas kecurigaanku akan dirinya. Aku berharap disana aku bisa menemukan sebuah bukti bahwa dia adalah pembunuh Ayahku, perampas masa depanku, benalu dalam kehidupanku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun