Mohon tunggu...
Hery Santoso
Hery Santoso Mohon Tunggu... -

Suka membaca, berdiskusi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petruk Mantu

20 Januari 2016   09:12 Diperbarui: 21 Januari 2016   13:50 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Maksud loh?”

“Sampun kedangon menawi mberesaken (jangan terlalu lama kalau mau membereskan)”.

“Hai Kurawa, selalu saja kalian membuat rusuh, membuat onar. Ini, hadapi aku, Boma Narakasura, putra Kresna”.

Bagaimana kelanjutan cerita ini? Apakah bala Kurawa meladeni tantangan Boma? Bagaimana sikap Kresna? Silahkan pembaca berimajinasi sendiri, karena cerita ini termasuk cerita carangan dalam kisah Mahabharata.

Cerita ini dirujuk dari lakon “Petruk Mantu” oleh Wayang Orang “Sekar Budaya Nusantara” pimpinan Ibu Nani Sudarsono. Hery Santoso (2016.01.20)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun