Mohon tunggu...
Hery Santoso
Hery Santoso Mohon Tunggu... -

Suka membaca, berdiskusi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petruk Mantu

20 Januari 2016   09:12 Diperbarui: 21 Januari 2016   13:50 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Nggih ndoro”.

"Yang punya Kembang Wijayakusuma tidak ada lain ya hanya kanda Sri Bathara Kresna”.

“Awas…, tidak dipinjamkan, keprass!!” tiba-tiba Bagong teriak cuek.

“Awas Gong, lambemu kebablasan, tak kepras sisan mengko”, bentak Petruk.

“Wah, saya sudah deg-degan lho…”, Kresna sambil senyum.

“Ndara Arjuna dan ndara Kresna, saya sudah tahu kalau Kembang Wijayakusuma itu agemipun paduka Ndarawati. Namun, ini hanya alasan Gareng untuk menolak secara halus”.

“Apakah tidak bisa diganti dengan kembang lainnya?” tanya Kresna.

“Kembang apa?”

“Kembang gula malah bikiin….”, celetuk Lengkung.

“Kembang gula itu bukannya permen, mut-mutan?” tanya Petruk.

“Kembang gula aku moh, aku kencing manis”, Bagong menolak, walaupun tak ditawari.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun