"Nggih ndoro”.
"Yang punya Kembang Wijayakusuma tidak ada lain ya hanya kanda Sri Bathara Kresna”.
“Awas…, tidak dipinjamkan, keprass!!” tiba-tiba Bagong teriak cuek.
“Awas Gong, lambemu kebablasan, tak kepras sisan mengko”, bentak Petruk.
“Wah, saya sudah deg-degan lho…”, Kresna sambil senyum.
“Ndara Arjuna dan ndara Kresna, saya sudah tahu kalau Kembang Wijayakusuma itu agemipun paduka Ndarawati. Namun, ini hanya alasan Gareng untuk menolak secara halus”.
“Apakah tidak bisa diganti dengan kembang lainnya?” tanya Kresna.
“Kembang apa?”
“Kembang gula malah bikiin….”, celetuk Lengkung.
“Kembang gula itu bukannya permen, mut-mutan?” tanya Petruk.
“Kembang gula aku moh, aku kencing manis”, Bagong menolak, walaupun tak ditawari.