Mohon tunggu...
Dian Kencana
Dian Kencana Mohon Tunggu... -

belajar hidup

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Nada dan Johan (Sebuah Cerpen)

19 Februari 2016   11:58 Diperbarui: 19 Februari 2016   11:58 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Mau aku buatkan cokelat hangat?” 

“Boleh.”

“Jadi, apa kau punya saudara?” Tanya Nada. 

“Aku anak tunggal.” Jawab Clara dengan suara gamang. 

“Kerabatmu yang lain, apa tidak ada?”

“Aku jarang berhubungan dengan mereka. Sejak kecil, aku ikut ayahku ke Perancis. Ibuku meninggal saat melahirkanku.” Cerita Clara dengan nada sedih. Airmatanya pun jatuh bergugur, membuat Nada makin tak enak. Tapi dia pun ingin lebih tahu tentang kehidupan penulis muda ini. jadi toh cepat atau lambat dia tetap harus bertanya juga. 

“Maafkan aku jika benar-benar kurang sopan, Clara. Aku.. aku.. hanya sedikit terobsesi dengan dirimu. Maafkan aku jika terlalu banyak bertanya.” Kata Nada perlahan sambil memeluk Clara hangat. Clara hanya menggeleng pelan tapi air matanya tetap saja keluar tanpa berniat untuk menghapusnya. 

“Sudah. Jangan menangis lagi. Aku tidak akan meninggalkanmu. Aku akan menemanimu. Aku akan selalu ada untukmu. Aku berjanji.” Kata Nada sambil menghapus air mata Clara dengan tissue.

“Terima kasih. Tapi itu tidak perlu.”sahut Clara sungkan sambil tersenyum lemah. Dia tidak ingin dikasihani. Selama ini hanya ada seorang yang tahu tentang kehidupannya, yaitu Johan. Dan sekarang bertambah satu orang lagi, yakni Nada. 

“Tidak. Kumohon jangan menolakku. Aku bersungguh-sungguh.” Pinta Nada. 

“Tapi kau kan punya kehidupanmu sendiri. Aku tidak ingin mengusiknya …”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun