“Jangan memandangku seperti itu. Sebenarnya bukan aku yang dia tolak tapi adikku.”
“Kenapa dengan Peter?”
“Perempuan itu hanya memandang sekilas saja pada Peter saat dia mengajaknya berkenalan.”, tergelak juga Clara demi mendengar penuturan polos Johan itu.
“Sssst.. jangan keras-keras!”, tegur Johan. Clara lupa kalau dia sedang berada di keramaian. Seketika dia diam. Namun ternyata ada sepasang mata yang sedang memperhatikan Clara. Bibir milik sepasang mata itu tampak sedang menyunggingkan senyum kecil namun Clara tidak memperhatikannya karena dia sedang asyik menggoda Johan.
Selang beberapa waktu, beberapa lagu sudah disajikan. Penyanyinya pun sudah berganti orang. Clara mulai agak jemu dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke toilet sebelum akhirnya melangkah pulang. Setelah beberapa saat berada di dalam sana, sosok yang telah mengagumkan Clara pergi pula ke sana.
“Suara Anda tadi indah sekali.” Puji Clara tanpa malu begitu melihat gadis itu. Gadis itu menoleh, lalu tersenyum.
“Terima kasih.”
“Boleh saya berkenalan dengan Anda? saya ingin sekali menjadi teman Anda.” begitu blak-blakannya Clara mengajak gadis itu berkenalan(?). memang seperti itulah sifat Clara. Agak tertegun juga gadis itu.
“Nada.” Kata gadis itu sambil mengangsurkan tangan. Sambil tersenyum lebar Clara menyambut uluran tangan itu.
“Clara.”
“Clara Notoaksara?” Tanya Nada balik seperti hendak memastikan sesuatu. Yang ditanya hanya terdiam kaget.