Kakek Duloh hanya mengangguk. Tandanya setuju.
"Aku kasih nama Kun, boleh?"
Cerita ke 2 : Orang terdekat
      Saya tadi habis kencing, jadi harus berjalan agak jauh dari Kosasih, saya tidak mau kencing didekatnya, takut jika air kencing saya mengenainya. Kata Ustad Muri jika manusia terkena air kencing anjing maka untuk membersihkannya harus dibasuh  sebanyak tujuh kali yang dimana salah satu basuhannya harus menggunakan tanah. Merepotkan bukan? Saya tidak tahu alasannya kenapa? mungkin karena air kencing saya bau atau mengandung racun, sumpah saya tidak peduli, toh saya juga tidak pernah kencing sembarangan.
      Saya akan menceritakan orang-orang yang dekat dengan kami, kita mulai dari Kakek Duloh, Ustad Muri lalu Haji Idang, untuk yang terakhir sebenarnya saya malas sebutkan, saya tidak suka.
      Saudara, masih ingat perempuan yang menyusui Kosasih? namanya Suebah, dia punya anak perempuan yang umurnya tiga hari lebih tua dari Kosasih, Tanti namanya. rumah dia ada disebelah kanan rumah Kakek Duloh, ingat sebelah kanan karena kalau sebelah kiri cuma ada kebun tebu. Dia masih muda, saya bisa lihat dari kulit putihnya yang kencang. Cantik, rambut hitam sepundak, kadang dibiarkan terurai, kadang juga diikat. Dia lebih pendek dari Kakek Duloh, tubuhnya sedang tidak gemuk tapi juga tidak kurus, ukuran dadanya lebih besar dari kebanyakan perempuan yang pernah saya lihat. Mungkin karena  harus menyusui Tanti dan Kosasih jadi ukuran dadanya tumbuh besar. Nama suaminya Kurnia, bekerja di pabrik gula. dia jarang di rumah, pergi pagi dan pulang larut malam. Sebelum berangkat kerja, saya sering melihatnya  mampir ke rumah, menyapa Kakek Duloh dan melihat Kosasih.
Menurut saya dia lebih sayang Kosasih ketimbang Tanti. Saya tahu, pernah di satu pagi dia bilang seperti ini :
"Sebenarnya mah aku pengen anak lelaki tapi dikasihnya perempuan. alhamdulillah semenjak ada Kosasih, apa yang aku mau jadi kenyataan. Aku menganggap Kosasih anak sendiri."
      Setiap hari Suebah menyusui Kosasih, rutin. Biasanya setelah selesai masak, siang hari sebelum Kosasih tidur dan malam hari. Tapi  kadang juga menyusui diluar waktu yang sudah ditentukan, itu terjadi  dulu ketika Kosasih sakit panas.
      Anaknya yang bernama Tanti, kadang saya benci tapi kadang saya sayang. Saya benci, karena Kosasih suka dekat-dekat dia atau sebaliknya. Saya masih ingat, dulu mereka boleh pergi ke sekolah bersama sedangkan saya tidak meskipun Kosasih mengizinkan saya ikut tapi Kata Kakek Duloh saya itu anjing, anjing tidak boleh ke sekolah, jika ikut nanti ibu guru marah. Saudara, saya tidak kenal ibu guru, bertemu saja tidak pernah. Tapi kenapa dia harus marah kalau saya ke sekolah? Ibu guru jahat.
Biasanya selama mereka sekolah saya menghabiskan waktu bersantai di ruang tengah sambil menonton televisi atau sesekali ikut Kakek Duloh memberi makan ikan yang ada di belakang rumah atau pergi ke tempat Ustad Muri.