Mohon tunggu...
SedotanBekas
SedotanBekas Mohon Tunggu... Administrasi - ponakannya DonaldTrump

Saya adalah RENKARNASI dari Power Ranger Pink

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Monumen Kela(M)in

17 April 2022   05:24 Diperbarui: 17 April 2022   06:03 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Om Kus menatap Kosasih, seperti ada yang mau dikatakan tapi mengganjal. Kosasih berdiri, dia pergi lalu kembali dengan dua gelas air putih dan sepiring cemilan.

            "Om itu satu-satunnya orang yang dekat denganku disini, memang yang lain memberiku hadiah mahal tapi tetap saja aku merasa asing." Kata Kosasoh "Kalau Om seperti ini, aku jadi bingung."

            Om Kus tersenyum lalu memeluk Kosasih.

            "Adik itu baik. Adik juga istimewa. Jujur saja adik saya punya hati sedang sedih, saya ingin cerita tapi takut adik kecewa."

            "Terus terang saja om! Bukankah setiap ada apa-apa aku juga selalu bilang sama om."

            Om Kus menatap lamat-lamat lalu mulai bicara.

            "Adik, sebelumnya saya meminta maaf, saya bodoh. Seharusnya saya beritahu adik sejak awal supaya semua tidak terjadi. Tapi apa boleh buat, saya tak bisa bertindak banyak. Adik waktu Ibu bupati memberitahu pak Manahan kalau ditempatnya ada orang yang bisa mewujudkan apa saja hanya lewat mimpi, saya sebenarnya tidak percaya. Apakah benar ada orang seperti itu tapi setelah menyaksikannya sendiri, anggapan saya salah."

            Om Kus mengelus kepala Kosasih, bangga.

            "Adik jangan marah, saya ingin jujur. Entah, apakah ini baik atau tidak yang jelas saya sudah lelah kalau terus-terusan dipendam. Jadi ketika Ibu bupati menceritakan masalah yang dihadapi partainya, Haji Idang menawarkan solusi yaitu dengan memanfaatkan adik, Ibu Bupati tidak percaya tapi Haji Idang bisa membuktikan yang dikatakannya lewat beberapa foto dan video, dia juga bilang kalau selama ini hanya memanfaatkan adik saja, mulai dari tanahnya yang tiba-tiba mengandung minyak sampai dia terpilih menjadi kepala desa. Haji Idang juga memberitahu cara-cara agar adik bisa bermimpi sesuai yang diinginkan, setelah itu Ibu Bupati menelpon Pak Manahan. Setalahnya Pak Manahan berdiskusi dengan Ibu Kanjeng dan Pak Bambang. Mereka sepakat menggunakan solusi yang ditawarkan Haji Idang karena memang sudah tidak ada jalan keluar. Semua tidak gratis adik, Haji Idang meminta uang lima milyar dengan perjanjian jika tidak berhasil maka semua akan di kembalikan."

            "Maksud Om Haji Idang jahat?" Kosasih terkejut, Om Kus tidak  menjawab. Dia melanjutkan ceritanya.

            "Saya akui saya salah karena tidak jujur sejak awal tapi sebagai pembelaan, adik juga harus tahu kenapa saya bisa berbuat begitu. Adik tahu toh kalau saya lahir dari keluarga miskin dan adik juga tahu sejak pertama saya menjadi asisten Pak Manahan sebenarnya hanya cari mudah jadi pejabat dan kalau sudah jadi pejabat berarti saya punya kuasa merubah kondisi tanah kelahiran saya. Saya ingin keadaan disana jadi lebih baik, lebih makmur dan damai. Tapi kenyataannya saya punya mimpi sepertinya jauh dari nyata. saya harus terjebak disini dengan orang-orang bermuka banyak."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun