Mohon tunggu...
SedotanBekas
SedotanBekas Mohon Tunggu... Administrasi - ponakannya DonaldTrump

Saya adalah RENKARNASI dari Power Ranger Pink

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Monumen Kela(M)in

17 April 2022   05:24 Diperbarui: 17 April 2022   06:03 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sembunyi di kolong bale, takut. Sementara Haji Idang masih berusaha memukul, beruntung tak lama Ustad Muri datang, dia menenangkan Haji Idang, katanya "Cukup atuh haji."

Haji Idang gila, bukannya berhenti malah memarahi Ustad Muri "Ustad Goblok, tidak tahu hukum pelihara anjing." Katanya dengan mata melotot.

"Istigfar atuh haji, nyebut! Nyebut! Nih aku kasih tahu, pelihara anjing dengan hajat tertentu itu diperbolehkan," jelas Ustad Muri. "Lagi pula anjing ini juga yang selametin Kosasih, coba atuh sedikit mah ada rasa terima kasih."

Haji Idang mereda, dia duduk lalu melemparkan tongkat yang digunakan untuk memukul saya. memang dasar Idang Stres, Idang Pekok, Idang Dobol, Idang Peyot. Huh, menyebalkan. Ingin rasanya saya gigit sampai putus jari-jarinya supaya dia tidak bisa memukul saya lagi. Sejujurnya jika saya ingat kejadian itu bawaanya langsung emosi. Saya benci Haji Idang,

Nama lengkap Haji Idang sebenarnya "Idang Darajatun". Orang-orang memanggilnya begitu karena dia pernah pergi beribadah ke Mekah jadi di depan namanya harus menggunakan gelar "Haji". Tapi kalau kata Kakek Duloh asal-usul gelar haji baru ada pada saat Indonesia dijajah, para penjajah sengaja menyematkan gelar itu agar mereka mudah mengawasi gerak-geriknya karena biasanya orang yang baru pulang dari mekah suka mengadakan perlawanan yang cukup merepotkan.


BAGIAN 2

            Kosasih masih tidur, sepertinya sangat lelah setelah berurusan dengan orang-orang partai, kasihan.

            Apa yang ditakutkan Kakek Duloh terbukti, kemampuan Kosasih menjadi petaka besar. Beberapa hari lalu dia masih dielu-elukan karena yang dilakukannya membuat orang-orang partai bersorak riang, tapi sekarang? kami dikejar-kejar seperti penjahat. Kenapa manusia bisa cepat berubah? Kemarin sayang hari ini tidak. Ah saya rasa tidak semua manusia, barangkali plin-plan cuma milik orang-orang partai saja.

Kakek Duloh pernah bilang ke Haji Idang seperti ini, "Manusia akan membunuh seratus anjing lainnya hanya karena ada satu ekor anjing yang menggigit tapi anjing akan menganggap seratus manusia lainnya baik hanya karena ada satu orang yang memberinya makan." Saya rasa untuk melihat kebaikan seharusnya manusia belajar kepada anjing.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun