“Eh elo nyebut Raisya, gue jadi inget lagi nih sama dia”, Reikhi menatap Sita.
Kedua mata itu beradu pandang. Semenit kemudian Sita memalingkan muka, menatap lautan.
“Reik, elo inget nggak waktu gue di tolak Randy, waktu Randy meluk gue, kemudian waktu elo meluk gue”
Reikhi kaget. Reikhi mengingat dengan baik pelukan yang dia berikan kepada Sita, juga perasaan aneh yang waktu itu tiba-tiba membuncah dalam hati.
“Iya, gue inget betul itu Sit”
“Elo tau nggak Reik. Pelukan Randy dan pelukan elo itu beda Reik”
Sita diam.
“Maksud elo Sit”, Reikhi bertanya ragu.
“Entah Reik, gue takut dugaan gue bener”
Sekarang Reikhi yang diam. Dua menit kemudian, Reikhi memberanikan diri memulai kembali pembicaraan yang tertunda selama 2 menit.
Reiki mendesah pelan, “jujur Sit, gue juga ngerasa ada yang aneh setelah gue memeluk elo. Entahlah, gue juga takut kalau itu bener”