“Sit, gue putus sama Raisya Sit”. Call end.
Sita mencoba menelepon balik Reikhi, nggak tersambung. Sita panik, malam-pun seakan-akan menjadi siang, rasa kantuk tiba-tiba menguap.
Subuh itu, jam 5, Sita keluar rumah bersepatu olahraga, “Mah, Sita janjian joging bareng sama Reikhi. Ntar Sita sarapan di luar ya”, mengecup Mama kemudian Sita mengegas dengan laju menuju kost Reikhi.
Sita beralasan joging biar si Mama nggak curiga, Sita berbohong demi Reikhi.
Pintu pagar kost Reikhi masih terkunci, untunglah salah satu penghuni kost ada yang rajin olahraga pagi, membukakan pintu, Sita masuk langsung menuju kamar Reikhi.
Kamar Reikhi tertutup rapat. Sita mengetuk pintu, “Reik, Reik”
Reikhi kaget, dia tidak tidur semalaman. Matanya bengkak, Reikhi mengelap air mata dengan kaos, semenit kemudian Reikhi membuka pintu.
Sita menatap wajah Reikhi yang tampak kuyu acak-acakan.
“Reik, are you okay?”
“Gue putus sama Raisya Sit”, Reikhi berusaha tegar, sayang gagal, dua menit kemudian Reikhi tersendu-sendu.
“Ooo”, seru Sita singkat.