Seluruh badanku terasa sakit. Kaki dan tanganku juga terasa berat untuk digerakkan.
Kulihat di atasku terbaring tergantung botol infus yang disalurkan dengan selang plastic ke tanganku. Pada hidungku terpasang selang oksigen.Pada beberapa tempat di dadaku  terpasang beberapa kabel yang dihubungkan ke sebuah electrocardiograph. Lalu aku mulai menyadari bahwa aku berada di rumah sakit. Tetapi mengapa aku bisa di rumah sakit.
"Mbak, kenapa aku berada di rumah sakit?"
"Tenanglah,Toni. Kau harus istirahat."
"Kenapa, mbak?"
"Kau mengalami kecelakaan."
Mozaik ingatanku mulai terangkai kembali. Saat itu kami menuju Kabupaten Katingan dengan sebuah mobil mendahului rombongan mbak Mira dan para pejabat. Di tengah perjalanan dua buah truk mendahului kami.Tiba-tiba terjadi benturan keras,Lalu tahu-tahu sudah di rumah sakit ini. Di ruang Instalasi Gawat darurat.
"Kamu mengalami koma, alhamdulillah kau sudah sadar."
"Alhamdulillah,"bisikku.
Kemudian seorang dokter Wanita yang berperawakan kecil, imut seperti anak SMA, masuk diiringi dua orang perawat.
"Abang, harus banyak istirahat dulu ya."katanya sambil memeriksaku,"Jangan banyak bergerak agar lekas sembuh. Untuk sementara waktu di sini dulu. Nanti kalau sudah agak membaik abang akan kami pindahkan ruang rawat inap."