"Kita harus mempersiapkan materi untuk Pelatihan dan pendampingan  Jitupasna."
"Jitupasna itu apa mbak?" tanyaku.
"Masa kau nggak tahu? Pengkajian Kebutuhan Paska Bencana, gitu lho."
Malam itu kami membuat leaflet yang nanti akan diberikan pada calon enumerator. Saking asyiknya bekerja di depan computer, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul satu pagi. Sementara sisa kopi di mug kami sudah menjadi dingin.
"Kamu tidur di sini saja,"katanya.
"Di kamar ini mbak?"
"Jangan, kamar ini sudah kutempati kembali. Kau di kamar bawah,"katanya.
Aku menuju kamar di lantai bawah yang berhadapan dengan kolam. Sebuah mozaik lagi untuk menyusun peta cintaku. Namun kapan kesempatan itu datang. Kesempatan untuk mengungkapkan cinta. Â Mbak Mira terlalu professional!
......................................
Penerbangan dari Yogyakarta International Airport menuju bandara Tjilik Riwut dengan sekali transit di Jakarta memakan waktu tiga jam empat puluh menit. Dengan taksi kami menuju yang telah dipesan oleh mbak Mira.
Hotel Neo Palma. Hotel itu terletak di jalan Tjilik Riwut dekat sekali dengan Bundaran Besar kota  Palangkaraya dan dekat  juga dengan Rumah Gubernur. Hotel ini langsung berhubungan dengan Mall disampingnya.