Strategi penetapan harga adalah serangkaian tindakan yang diambil oleh perusahaan untuk menentukan harga jual produk atau jasanya. Penetapan harga yang tepat dapat membantu perusahaan mencapai tujuan bisnisnya, seperti meningkatkan keuntungan, meningkatkan pangsa pasar, dan membangun citra merek yang kuat. Tjiptono dan Chandra (2022) dalam buku "Marketing" edisi ke-10 mendefinisikan strategi penetapan harga sebagai "suatu rencana yang disusun oleh perusahaan untuk menentukan harga jual produk atau jasanya dalam rangka mencapai tujuan bisnis perusahaan." Penetapan harga harus didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai perusahaan, dan harus mempertimbangkan berbagai faktor internal dan eksternal.
Dalam buku "Marketing" (10th Edition), Tjiptono dan Chandra (2022) menjelaskan beberapa strategi penetapan harga yang umum digunakan oleh perusahaan, di antaranya:
1) Â Â Â Penetapan Harga Berdasarkan Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Pricing)
Strategi ini menyesuaikan harga produk dengan tahap siklus hidupnya, yaitu:
Tahap Perkenalan: Harga jual ditetapkan tinggi untuk menutup biaya pengembangan dan mendapatkan keuntungan awal.
Tahap Pertumbuhan: Harga jual diturunkan untuk menarik lebih banyak konsumen dan meningkatkan pangsa pasar.
Tahap Kematangan: Harga jual distabilkan untuk mempertahankan pangsa pasar dan menghadapi persaingan.
Tahap Penurunan: Harga jual diturunkan drastis untuk menghabiskan stok dan memaksimalkan keuntungan sebelum produk dihapus dari pasaran.
2) Â Â Â Penetapan Harga Berdasarkan Perbedaan Konsumen (Differential Pricing)
Strategi ini menawarkan harga yang berbeda untuk produk atau jasa yang sama kepada konsumen yang berbeda berdasarkan faktor-faktor seperti:
Segmen pasar: Harga jual yang berbeda untuk segmen pasar yang berbeda.