"Tangan yang hangat"
Gadis itu kemudian melanjutkan perjalanannya menuju ruang ganti. Ia berusaha secepat mungkin menyelesaikan ganti bajunya. Berusaha menghiraukan gunjingan miring dari para peserta dan para orangtua peserta yang tidak terima dengan kehadirannya.Â
Gadis itu kemudian menegakkan tubuhnya dan beranjak pergi sembari melambaikan tangannya pada staf itu. Sesampainya diluar, ia mencari sosok gurunya yang seharusnya sudah berada diluar auditorium.Â
"Mumu senseiiii" ia memanggil gurunya. Sembari melambaikan tangannya. Dan disahuti oleh sang guru yang kemudian juga melambaikan tangannya. Gadis itu berlari kearahnya. Tersenyum manis pada sosok guru laki lakinya itu.Â
"Kerja bagus" ucap sang guru sembari mengusap kepala gadis berusia 9 tahun itu.Â
"Bukankah itu Satou Muramasa?"Â
"Eh iya, dia adalah pianis yang katanya pensiun itu bukan?"
"Bagaimana dia bisa mengenal gadis itu?" Terdengar bisikan bisikan dari orang sekitar.Â
"Hey, sensei" kata gadis itu. Sang guru pun menghentikan elusannya dan berdehem.Â
"Aku baru tau ternyata kau terkenal" kata gadis itu polos.Â
"HAH?!!! Yang benar saja, kau tidak tau siapa aku?" Jawab guru itu kesal. Gadis itu hanya mengangguk dengan tampang polosnya.Â