'selamat tinggal, terimakasih, dan aku mencintaimu'
Shi berhenti bermain piano. Lagu yang ia bawakan telah habis. Ia menatap gaun putih yang ia kenakan. Gaun itu kini telah ternoda oleh darahnya. Darah masih mengalir dari hidungnya.Â
'ah, sudah kuduga ini akan terjadi'Â
Pandangan matanya mulai mengabur. Ia berusaha untuk bangkit dari duduknya.Â
'tolong, sedikit lagi'Â
Belum sempat ia berdiri. Kesadarannya mulai menghilang. Ia pingsan tepat didepan seluruh penonton yang hadir di kompetisi ini. Hal terakhir yang ia dengar adalah suara teriakan semua orang.Â
Shi kemudian dibawa kerumah sakit. Orangtuanya, kakaknya, senseinya, dan Takigawa Seiya ikut bersamanya. Shi langsung dimasukkan ke ruang ICU karena keadaannya yang memburuk selama dalam perjalanan. Dokter yang biasanya merawat Shi kini telah keluar dari ruang ICU.Â
"Shinagawa Shinerin dalam keadaan koma. Kanker paru paru yang dideritanya sudah semakin parah. Harapannya untuk hidup tidak sampai 50%. Yang bisa kita lakukan hanyalah berdoa semoga ia masih memiliki sedikit keinginan untuk hidup. "
Sontak semua orang yang ada disana terkejut. Menghadapi kenyataan bahwa gadis yang baru saja menampilkan penampilan yang luar biasa itu dalam keadaan tidak baik.Â
Orang tua Shi hanya bisa menangis ketika tau bahwa putri yang mereka sia siakan hanya mampu bertahan sebentar. Kakak Shi hanya terdiam menyesali dirinya yang tidak peka terhadap adikknya. Sedangkan Satou Muramasa hanya terdiam, menatap ruang ICU dengan tatapan yang begitu sendu.Â
Takigawa Seiya. Ia adalah sosok yang paling tenang diantara mereka. Ia tau bahwa Shi memiliki sedikit waktu untuk hidup. Namun, ia tidak tau bahwa secepat ini keadaan nya menurun.Â