Mohon tunggu...
Naurah munabbihatus shobahy
Naurah munabbihatus shobahy Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar PPIP Ar-Rohmah

Sekertaris IST 22'23

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Mencetak Generasi Rabbani?

18 April 2023   22:30 Diperbarui: 18 April 2023   22:42 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Syekh imam Malik lainnya adalah imam Nafi' yaitu Maula dari Abdullah bin Umar, yang dikenal sebagai perawi yang masuk dalam daftar silsilah az-dzahabiyah (rantai emas). Yaitu riwayat hadits dari Syafi'i dari Malik dari Nafi dari Ibnu Umar dari Umar bin Khattab.

Imam Malik selalu menyertai imam Nafi' untuk mendapatkan riwayat hadits darinya. Ia selalu memperhatikan gerak-gerik gurunya, baik saat beliau masuk maupun keluar, agar dapat bertanya kepadanya. Imam Nafi' sangat menyenangi imam Malik sehingga ia selalu mengajaknya untuk duduk bersama yang kemudian meriwayatkan kepadanya banyak hadis.

Imam Malik selalu mencari akal agar bisa menyendiri bersama dengan imam Nafi'. Ia sering menuntutnya dikarenakan beliau buta untuk diajak ke rumahnya dibagi yang jaraknya cukup jauh dari Madinah, agar ia bisa belajar kepadanya sendirian. Itulah rahasianya mengapa dalam kitab Al muwattha'banyak riwayat hadis yang berasal darinya. Bahkan, beliau selalu mengecek kebenaran yang ditulisnya dalam al-muwatha tersebut kepada imam Nafi sampai beliau wafat tahun 147 Hijriyah.

Imam Malik juga banyak mengambil ilmu dari syekh Ibnu hurmuz Abdullah bin Zaid. Selama beberapa tahun, imam Malik berhenti belajar kepada beliau, namun ia segera meneruskan kembali hingga syekh ini wafat pada tahun 148 Hijriyah. Pada riwayat yang menyebutkan bahwa tatkala ada suara ketukan pintu, Ibnu hurmuz berkata kepada pembantunya, "siapa yang mengetuk pintu?" "Imam Malik, "kata pembantunya.

Syeikh pun berkata,"suruh dia masuk, karena dia itu orang paling alim".

Syekh lain imam Malik adalah Ibnu sihabuddin az-zuhri. Beliau terkadang pergi ke Syam, namun saat kembali ke Madinah pintu rumahnya selalu dipenuhi oleh khayalan ramai. Sebagaimana pernyataan dari imam Malik sendiri, "kita sering berdesak-desakan di tangga pintu rumah beliau." Dan imam Malik masuk ke ruangan gurunya itu untuk mengambil hadits darinya. Imam Malik lalu berkata, "tambah lagi wahai syekh." Kalau sudah begitu Ibnu Shihab mengambil batu tulis, lalu berkata tanpa, "bacalah kepadaku hadis," lalu imam Malik membacakan hadis yang diajarkan gurunya kepadanya. Disaat itu Ibnu sihab berkata "sudah pergilah, kamu telah menjadi penampung bagi ilmu".

Imam Zuhri memiliki kedudukan yang tinggi dalam periwayatan hadits dari Rasulullah. Beliau juga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pembentukan pemikiran imam Malik. Ini dapat dilihat dari besarnya riwayat beliau yang dimuat oleh imam Malik dalam AL mutawatha yaitu sebesar 132 Harist.

Pernah melontarkan pertanyaan dan dijawab oleh syekh rabiah. Sementara imam Malik diam.

"Mengapa kamu tidak menjawab?" Tanya Ibnu Shihab kepada imam Malik.

Ia menjawab, "sudah dijawab oleh guru kami".

"Coba jawablah pertanyaan itu imam Malik" lalu imam Malik menjawab dengan jawaban yang berbeda dengan jawaban rabiah. Lalu imam Ibnu Shihab berkata "peganglah jawaban imam Malik!"

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun