Mohon tunggu...
Naurah munabbihatus shobahy
Naurah munabbihatus shobahy Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar PPIP Ar-Rohmah

Sekertaris IST 22'23

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Mencetak Generasi Rabbani?

18 April 2023   22:30 Diperbarui: 18 April 2023   22:42 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menumbuhkan Kemauan.

Kemauan merupakan sumber energi yang menggerakkan seseorang untuk melakukan amal, termasuk di dalamnya adalah belajar. Ia merupakan dorongan dalam diri untuk melakukan sesuatu yang lebih prestatif dan lebih tinggi. Seseorang yang memiliki kemauan kuat tentu akan menggapai kesuksesan dengan baik. Ada dorongan dalam dirinya untuk selalu berbuat dan berkarya. Tidak ada satu potong waktupun yang dibiarkan sia-sia, terutama untuk menutut ilmu dan belajar. Inilah tradisi yang dapat kita temukan dalam diri ulama-ulama sejak masa kenabian, Tabi'in, hingga masa para cendikawan muslim saat ini.

Melahirkan Efikasi Diri.

Setiap pribadi muslim harus memiliki efikasi diri yang baik. Efikasi adalah keinginan yang kuat untuk sukses, yang muncul dari keyakinan diri. Ia merupakan seperangkat keyakinan tentang kesanggupan melakukan sesuatu untuk meraih kesuksesan hidup yang diinginkannya. Dalam belajar ini penting. Efikasi diri akan memberikan dorongan kepada seseorang untuk menyadarkan potensi yang dimilikinya. Orang yang memiliki efikasi diri yang baik akan menjelma menjadi pribadi yang gigih, ulet, dan penuh percaya diri. Sebaliknya, orang yang diliputi oleh efikasi diri yang rendah akan cenderung memandang dirinya dengan kaca mata negatif.

Mendayakan Sabar.

Kalangan salafus shaleh menjadikan kesabaran sebagai bekal untuk mencari ilmu dan belajar. Kesabaran bagi mereka adalah daya tahan diri untuk tetap istiqomah dalam belajar, meskipun kesulitan menghadang. Kesulitan dan penderitaan selama belajar dianggap sebagai bagian dari pembelajaran yang diberikan Allah kepada dirinya. Ia merupakan tarbiyah rabbani yang diberikan Allah untuk menempa dirinya agar semakin dewasa.

Kesabaran bagi mereka juga berarti ketekunan dalam belajar dan mencari ilmu. Hanya dengan kegigihan dan ketekunanlah mereka menyadari akan mendapatkan ilmu. Inilah yang dapat dipahami dari jawaban Asy-Sya'bi ketika ada seseorang yang bertanya kepadanya, "Dengan jalan apa anda mendapatkan semua ilmu anda?" saat itu Asy-Sya'bi menjawab, "Dengan menjauhkan ketergantungan kepada orang lain, melakukan perjalanan ke pelosok negeri untuk mencari ilmu, bersabar seperti bersabarnya benda mati, dan datang pagi-pagi bagaikan burung gagak."

Menciptakan Zona Nyaman.

Hasyim Asy'ari dalam Adabul 'Alim Wa Al-Muta'allim memberikan saran-saran dalam pengelolaan waktu belajar:

Jangan menyia-nyiakan waktu dalam belajar.

Waktu terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur atau menjelang subuh.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun