“Brigitta…, mungkin. Atau Lita?”
Teruna itu tersenyum lalu melanjutkan langkah dengan setengah berlari.
“Gor.”
“Apa?”
“Jangan lama-lama.”
“Lho kamu bilang, kamu nggak kemana-mana?”
“Tapi aku sendirian.”
“Lima belas menit.”
“Katanya sepuluh?”
“Katanya terserah?”
“Yo wis, karepmu.”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!