Mohon tunggu...
Muna Panggabean
Muna Panggabean Mohon Tunggu... -

seorang pengamat sastra sekaligus pelaku, esais, dan budayawan. tapi yang lebih penting daripada itu semua: seorang ibu rumah tangga, ibu dari 3 puteri dan 2 putera.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku Antar Kamu ke Sana

4 Juni 2014   14:07 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:26 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

“Roti tawar pakek mentega sama madu.”

“Yo wis. Cukup itu. Sarapan ndak perlu banyak-banyak.”

“Kata orang Amerika, itu keleru. Buat mereka, eating breakfast like a king, lunch like a prince, and dinner like a pauper.”

“Sing artine…?”

“Kalau sarapan harus makan banyak kayak raja; makan siang kayak pangeran, makan malam kayak pengemis.”

“Sopo sing ngomong?”

“Timothy, koncoku di internet.”

“Iku sing justru keleru, Paimo. Yen sarapanmu akeh, sampeyan bakal ngantuk, males nyambut gawe, males belajar, males ngaji. Seharian kerjamu bakal cuma turu tok. Ono-ono wae. Suruh Timoti nyantri di pondokku, biar dia belajar kearifan Nusantara dari Kyai Haji Muslih.”

“Ndak belajar tentang Islam?”

“Timoti itu beragama to. Mosok kudu diislamkan?”

Paimo tergugu.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun