“Kata siapa?” Chapin meraba ujung mata kirinya dan mendapati buliran air di sana. “Sedikit,” akunya sambil meraih handuk kecil tadi dan menyeka dua matanya. “Kenapa Anda tidak menelpon Jerome, atau Maria, atau Nora, atau Jehezkiel?”
“Saya hanya dilanda flu biasa.”
“Tapi Anda menelpon saya.”
“Ya, karena hanya flu biasa.”
“Dan jika itu serangan jantung, Anda tak akan menelpon saya?”
“Pertama, jantung saya sehat. Kalau saya mati, itu pasti karena penyakit lain. Kedua, ya, jika saya terkena serangan jantung, saya akan menelpon Jerome, Maria, Jehezkiel, Nora, dan juga Anda.”
Chapin tersenyum.
“Anda mau sarapan?”
“Setengah jam lagi. Saya masih ingin diam terbaring sambil bersyukur atas satu hari lagi yang dikaruniakan kepada saya.”
“Maksud Anda, Anda mau berdoa?”
“Ya.”