Mohon tunggu...
Muna Panggabean
Muna Panggabean Mohon Tunggu... -

seorang pengamat sastra sekaligus pelaku, esais, dan budayawan. tapi yang lebih penting daripada itu semua: seorang ibu rumah tangga, ibu dari 3 puteri dan 2 putera.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku Antar Kamu ke Sana

4 Juni 2014   14:07 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:26 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

***

Igor menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

“Urusan ide dan eksekusi, serahin ke gue. Tapi kita mesti punya angle unik tentang Jokowi. Kalau nggak, apa bedanya kita dengan ribuan tulisan di internet yang udah berbusa-busa bicara tentang Jokowi?”

“Soal itu, serahin ke aku,” Maryati menatap Igor, tajam.

“Kamu serius?”

“Sebagai orang miskin, aku lebih peka dalam menghayati Jokowi daripada kamu.”

“Kok cuma aku? Enam cecunguk ini?”

“Gue sensitip, Gor. Apalagi perut gue. Kalau elo perintahkan kita semua sekarang naik ke mobil, lalu ngacir secepat kancil ke rumah elo untuk menikmati Sop ikan Kalimantan bikinan Tante Mar, gue rela jadi tukang ketik dalam rapat kita nanti.” Dido memegangi perutnya.

Lita menginjak kaki Dido. “Baru jam 10, Do.”

“Gue belum sarapan.”

“Kok jadi gua yang nanggung akibat dari keteledoran elo?” Raymond menjitak Dido.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun