Mohon tunggu...
Muna Panggabean
Muna Panggabean Mohon Tunggu... -

seorang pengamat sastra sekaligus pelaku, esais, dan budayawan. tapi yang lebih penting daripada itu semua: seorang ibu rumah tangga, ibu dari 3 puteri dan 2 putera.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku Antar Kamu ke Sana

4 Juni 2014   14:07 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:26 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Brigitta tersengat. Dia menutup mulut dengan dua telapak tangannya. “Kamu sudah pacaran sama dia atau lagi mabuk sambel pecel?”

“Pacaran? Belum. Tapi minggu lalu, waktu acara kelulusan, aku sudah bilang kalau aku suka sama dia.”

“Hah???”

“Ndak boleh? Kenapa? Apa karena aku perempuan? Atau karena aku perempuan Jawa? Karena aku puteri penjual pecal? Karena aku perempuan yang setiap bulan nerima bantuan keuangan dari lelaki yang aku suka? Atau karena aku muslimah dan dia orang Kristen? Yang mana menurut kamu yang gak normal?”

“Aku nggak tahu. Trus Igor jawab apa?”

“Dia bilang: aku rapopo,” Maryati terpingkal dan kemudian tersedak. “Dia sudah janji sama Ayah dan Ibunya, juga sama Kak Tirza dan Taruli: nggak mau pacaran sampai kuliah di semester tujuh.”

Brigitta mengembuskan napas panjang.

“Lego ta?”

“Nggak. Biasa aja.”

“Aku cuma nggak mau nyesel; nggak mau suatu saat nanti semua sudah terlambat. Lagian, apa salahnya kalau aku suka sama dia? Apa juga salahnya kalau itu aku utarakan?”

“Kamu nggak kecewa sama jawaban Igor?”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun