Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Nasi Goreng Spesial (Bag. 2)

12 Juli 2015   08:00 Diperbarui: 12 Juli 2015   08:00 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mocsya meloncat setinggi-tingginya.  Benar juga kan kompornya meledak.  Jangan-jangan Mocsya sudah meninggal, pikir Mocsya.  Tapi tidak.  Nyatanya …

“Ha, ha, ha, haaaaaaa …!” tawa Bagus.

Ya.  Tawa Bagus.  Kalau masih mendengar tawa Bagus, berarti Mocsya belum meninggal.  Pelan-pean Mocsya membuka mata.  Bagus ada di depannya.  Tertawa.

“Suara apa, Gus?”

“Penggorengan yang aku tabuh, tahu!”

“Hampir mati aku.”

“Makanya, sekali-kali mampir ke dapur.  Masa menyalakan kompor saja takutnya setengah mati.  Pakai memejamkan mata segala.”

Mocsya malu sendiri. 

Nasi pun digoreng.  Keringat mereka berdua pun bercucuran.  Kepanasan karena dekat kompor.  Tak apa.  Ada yang menetes masuk dalam nasi.  Tak apa juga.  Biar tambah rasa.  Rasa keringat Bagus.  Rasa keringat Mocsya.

Mocsya baru tahu arti perjuangan.  Sekarang Mocsya sedang berjuang.   Berjuang untuk sepiring nasi goreng.  Biasanya tinggal makan.  Tak tahu bagaimana membuat nasi goreng.  Ternyata repot juga.

Mocsya menyesal kalau ingat suka membuang nasi goreng yang dibuat Mba Sanah.  Padahal Mba Sanah sudah membuatnya dengan susah payah.  Besok-besok, Mocsya akan makan semua nasi goreng yang dibuatkan Mba Sanah, ah.  Mocsya janji. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun