Mohon tunggu...
Mochamad Syafei
Mochamad Syafei Mohon Tunggu... Guru - Menerobos Masa Depan

Kepala SMP Negeri 52 Jakarta. Pengagum Gus Dur, Syafii Maarif, dan Mustofa Bisri. Penerima Adi Karya IKAPI tahun 2000 untuk buku novel anaknya yang berjudul "Bukan Sekadar Basa Basi".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Nasi Goreng Spesial (Bag. 2)

12 Juli 2015   08:00 Diperbarui: 12 Juli 2015   08:00 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Solat tak pernah ditinggalkan Bagus dan Kakek Junaedi.  Kata Kakek Junaedi, solat memang ibadah paling penting.  Tidak boleh ditinggalkan sama sekali.  Walau sedang sakit berat sekalipun.  Usai solat Magrib, Bagus belajar mengaji kepada Kakek Junaedi.   Kehidupan Kakek Junaedi dan Bagus benar-benar teratur.  Tapi terasa enak juga.  Segalanya dapat dikerjakan dengan baik.  Sementara Mocsya yang tak pernah mengatur waktu selalu menganggap waktu terlalu pendek.  Mocsya selalu tak sempat mengerjakan PR.  Tak sempat solat.  Tak sempat mengaji.  Hampir seluruh waktunya dibuang di depan televisi.  Atau main game di komputer.  Berjam-jam.  Tak ada henti.

Pembaca, doakan Mocsya agar bisa mengatur waktunya, ya?

“Lapar, Ca?” tanya Bagus.

“Agak,” jawab Mocsya malu-malu.  Padahal memang sudah lapar.  Kalau di rumah sih tinggal teriak kepada Mba Sanah.  Sekarang kan sedang menginap di rumah Bagus.  Tak bisa teriak ke siapa-siapa.  Rasa lapar pun dibiarkan saja.

“Bilang saja lapar.  Dari muka kamu sudah kelihatan,” ledk Bagus.

“Kalau tahu aku lapar terus mau apa?”

“Mau mengajak masak nasi goreng,” usul Bagus.  Bagus memang selalu memasak.  Untuk sendiri dan untuk Kakek Junaedi. 

“Kamu bisa masak, Gus?”

“Bisa, dong!”

“Ayo, kalau begitu!” ajak Mocsya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun