Mohon tunggu...
Indra J Piliang
Indra J Piliang Mohon Tunggu... Penulis - Gerilyawan Bersenjatakan Pena

Ketua Umum Perhimpunan Sang Gerilyawan Nusantara. Artikel bebas kutip, tayang dan muat dengan cantumkan sumber, tanpa perlu izin penulis (**)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Catatan Harian Mei 1994

5 Februari 2022   03:20 Diperbarui: 5 Februari 2022   04:45 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangun kesiangan, sehingga tidak sempat sholat subuh. Aneh, aku tidak merasa berdosa atau bersalah. Pribadiku belum utuh dalam Islam dan iman. Butuh waktu untuk memantapkannya.

Dalam seminggu belakangan, penyelesaian tugas-tugasku keluar dari prioritas utama: studi. Kebanyakan mengurus hal-hal pribadi dan organisasi. Nyatanya, aku tidak bisa konsisten.

Agak siang ketemu Ema, Subuh dan Dewi. Subuh ingin mengajakku jalan.

"Gue lagi suntuk," katanya.

Tapi, karena ada pertemuan Sejarah 91 di rumah Fana, kutolak. Begitupun ajakan Dewi untuk makan siang.

"Indra, gue habis bertengkar!" kata Dewi.

"Besok aja ceritain," kataku.

Sampai pukul 14.00 di rumah Fana: minum, makan siang dan makan rujak. Dilanjutkan sambutanku, Agung dan Elsye (Three Musketeers). Pada dasarnya, kekompakan sudah tertanam dalam diri kami. Namun belum bisa direalisasikan pada persoalan yang lebih mendasar: keilmuan atau intelektual.

Semula, pembicaraan tidak serius.

"Gua sudah malas kalau serius," kata Bondan.

Tapi setelah kumulai tentang 'penindasan', mereka mulai bisa mendengar, bicara dan diskusi. Prioritas pembicaraan adalah keanggotaan SKS di BPM, sesuatu yang kutolak. Aku melihat bahwa persoalan yang terbesar justru dalam tubuh SKS atau mahasiswa sejarah umumnya. Sedangkan keterlibatan mereka di BPM atau SM bersifat personal. Aku punya obsesi untuk membenahi dan membesarkan SKS.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun