Pendidikan moral-budaya.
antitesa terhadap link and match.
Kesimpulan dan saran pengembangan pendidikan di Indonesia.
NKK/BKK dampaknya pada pendidikan.
Senin, 16 Mei 1994
Aku mendapatkan insight yang besar dalam memandang dunia sekelilingku hari ini. Walaupun dalam salah satu bagian, aku tidak bisa mengontrol diri untuk tidak terlibat dalam hal-hal yang berkonotasi memihak satu kelompok, dalam pemilu SM.
Bareng Dewi dari halte Sastra. Sebetulnya Dewi tidak terlalu istimewa. Cuma, lebih bisa membawakan diri sebagai aktor dalam panggung kehidupan.
Tidak ada kuliah Amerika. Bicara dengan Vonny Anggraini soal kartu pengawas UMPTN yang kehabisan. Ngobrol dengan Adi Patrianto di Kansas. Dia adalah teman diskusi yang baik dan mampu membuka mataku tentang sejarah dan sistem pendidikan.
"Bangsa Indonesia kurang berpikir. Jika terbentur pada satu permasalahan, manusia-manusianya justru akan menyalahkan orang lain atau sistem yang berlaku, etc, etc."
Bicara soal plagiat-plagiat ilmu, sarjana-sarjana karbitan, kreatifitas yang mandeg, sarjana-sarjana penjilat pada sistem yang digugatnya sendiri tanpa idealisme yang mantap, tidak mampu mengambil resiko atas perbuatan sendiri, dllnya. Dan terutama tidak pernah mengoreksi kesalahan sendiri, cenderung mencari kambing hitam.
Kita membicarakan segala sesuatunya sampai 1,5 jam lebih (09.30-12.15). Dan aku menganggapnya sebagai batu pijakan baru bagi kelanjutan langkah-langkahku di kampus dan dunia ini.