Harapan Pak Umar Mansyur (Purek III) terhadap KSM sangat besar: sebagai think tank SMUI, pelopor perubahan, pemicu semangat intelektual mahasiswa, dan lain-lainnya.
Dia masih murni sebagai seorang ilmuwan, belum birokrat.
"Apakah dia masih bisa bicara seperti itu, jika sudah lama di kursi PR III UI?
Katanya, masih. Orientasinya sudah jelas: keilmuan (research university), bukan politik praktis. Antara lain, mengundang tokoh-tokoh kontraversial untuk bicara secara ilmiah, dengan tidak mengundang pers, serta jaminan untuk KSM mendengarkan ceramah ilmiah, dan lain-lainnya. Prospek KSM baik di UI!
***
Ide-ideku sering muncul setelah membaca buku dan menghubungkannya dengan pengamatanku dan pendapat-pendapat lain yang pernah masuk ke kepalaku. Namun, seringkali aku belum bisa menangkap keseluruhan isi buku atau artikel koran, dalam satu paragraf. Aku biasanya terpengaruh untuk tidak menyelesaikan buku-buku yang kubaca, karena alasan kesibukanku. Aku perlu waktu khusus untuk membaca.
Sabtu, 7 Mei 1994
Pagi mengetik tulisan (opini) untuk Wida Septarina (Rusia 91). Aku ternyata bisa dan mendapatkan kepercayaan diri yang kuat, apalagi jika dimuat.
Pukul 10.00 ke Sastra, setelah mengambil foto-foto di Foto Plaza. Bicara dengan Bodi Poernomo dan Nelwandi di Kansas. Dalam suasana seperti ini, kami menjadi begitu terbuka dan saling bertukar pikiran. Bodi makin mantap dengan Studi Jepangnya dan teman-temannya di Sumitmas dan Jurusan Sastra Jepang. Aku dipandang punya modal di organisasi yang sedikit digeluti mahasiswa. Perbedaan karakteristik dan pemahaman atas kelebihan-kekurangan masing-masing individu mengakrabkan kami.
Hanya Nelwandi yang belum matang, karena ketidak-konsistenannya di Jurusan Sejarah. Dia terlalu terpengaruh pada keluarga dan teman-temannya yang memandang Sejarah sebelah mata. Padahal, secara ekonomi, dia tidak punya masalah, seperti halnya aku dengan Bodi. Aku dan Bodi berusaha membangkitkan lagi semangat hidupnya dan kepercayaan dirinya selaku mahasiswa UI. Mudah-mudahan dia mendapatkan sesuatu dari pembicaraan kami. Sampai pukul 13.00 di Warteg.
Di Senat memberikan surat buat Agus Widiarto. Aku ingin memperbaki hubungan dengannya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!