Mohon tunggu...
Hery Santoso
Hery Santoso Mohon Tunggu... -

Suka membaca, berdiskusi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petruk Mantu

20 Januari 2016   09:12 Diperbarui: 21 Januari 2016   13:50 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Nuwun inggih. Bebana hamba adalah hamba ingin dimadu dengan Endang Nalawati”.

Wuiih, jarang lho, ada perempuan seperti Hagnyanawati ini. Suami mana yang tidak menerima syarat seperti itu? Hanya suami yang, maaf:

1)      ISTI (Ikatan Suami Takut Istri), atau

2)      Minder (mungkin karena disfungsi organ v***l), atau

3)      Khawatir tak bisa berbuat adil (bagi yang suka berdalil), atau

4)      Miskin/ pas-pasan (kalau ini sudah jelas), atau

5)      Pelit, atau

6)      Bodoh (padahal tidak termasuk 5 poin di atas), atau

7)      Anti poligamis (tambahan “s” di sini menunjukkan aliran, seperti “liberalis”, “komunis”, jadi bukan berarti anti banyak gamis)

Yang tak meluluskan syarat Hagnyanawati itu.

Kalau ada Hagnyanawati-Hagnyanawati lainnya, mungkin masalah over stock jomblowati yang katanya akibat dari ketidaksebandingan antara jumlah populasi perempuan dengan populasi lelaki ini, bisa diselesaikan dengan segera. Wah, kok jadi ngelantur begini. Meminjam gayanya Tukul, mari kita kembali ke “waaa-yang”!

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun