Mohon tunggu...
Ekamara Ananami Putra
Ekamara Ananami Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Indonesian

Seorang Insan yang Cita-citanya Terlalu Tinggi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Desentralisasi Asimetris: Merawat Kebinekaan dalam Negara Kesatuan

21 April 2016   13:19 Diperbarui: 4 April 2017   16:17 7782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

B.   Alternatif Gagasan

Telah banyak ilmuwan politik dan pemerintahan yang mengkaji terkait konsep otda dan desentralisasi baik dari dalam maupun luar negeri. Namun, untuk Indonesia yang plural dan multikultur dengan beragam per-bedaan yang ada. Diperlukan keberanian untuk membuat konsep desentralisasi yang unik yaitu desentralisasi yang asimetri.

 

Sudah cukup pemerintahan yang sentralistik mempertontokan arogansinya kepada bangsa atas pengabaian kepada dan pengelolaan yang salah terhadap pluralitas dan perbedaan yang ada. Kekayaan Indonesia perlu disyukuri dan dirawat salah satunya melalui kebijakan desentralisasi asimetris. Karena model ini dapat menghargai, mengakomodasi dan memberikan peluang cukup untuk mengelola segala perbedaan dan kekayaan yang ada.

 

Meskipun desentralisasi asimetris telah diterapkan oleh pempus untuk sedikit daerah. Tetapi itu belum sepenuhnya asimetri dan terkesan setengah hati dengan banyaknya peraturan yang justru menyandera ke-asimetrisan serta menghambat kemandirian daerah. Itu karena paradigma yang digunakan pempus dalam memahami desentralisasi termasuk yang asimetris masih keliru.

 

Tulisan ini selain mengurai pentingnya penerapan desentralisasi asimetris di Indonesia sekaligus kritik atas pemahaman pempus selama ini dalam menerapkan hal tersebut. Juga menarik karena akan mengurai hal-hal yang dapat membuat suatu daerah mendapat status asimetri yang tentu disesuaikan dengan kondisi dan potensi masing-masing daerah. Bahwa pemberian status desentralisasi yang asimetri tidak selalu berdasar pada pertimbangan-pertimbangan politis-pragmatis. Tetapi memang didasarkan pada pertimbangan riil dan obyektif atas suatu daerah.

 

C.   Rumusan Masalah

Kekayaan dan keragaman Indonesia yang melahirkan keunikan, pluralitas dan perbedaan merupakan satu kenyataan yang tak terbantahkan lagi. Secara geografis saja, Indonesia telah menunjukkan keunikannya, seperti yang kita hafal sejak sekolah di tingkat dasar. Bahwa Indonesia berada di antara dua benua Asia dan Australia. Serta di antara dua samudera Pasifik dan Hindia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun