Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naskah Drama Bangsat

12 Oktober 2014   03:01 Diperbarui: 28 April 2016   18:38 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

BANGSAT

 

BANGSAT

Diadaptasi dari sebuah monolog

“ SEMBAHYANG DI WARUNG KOPI “

Karya : Arung Wardhana Ellhafifie

SATU

POHON BERNYANYI DENGAN BATANG DAN RANTING YANG BERCABANG DI MANA-MANA MEMBENTUK SEBUAH PERADABAN.

DUA

CLURIT MENGGANTUNG HENDAK MENIKAM KARENA SANGAT MENCEKAM.

TIGA

PANGGUNG MELUKIS CAHAYA YANG MASUK LEWAT KISI-KISITIRAI. MAKSOM DAN RUQOYYAH BERCINTA.

EMPAT

DURRAHEM DAN FATIMAHMUNCUL DARI DALAM MASUK KE TIRAI LAINNYA. KEDUANYA JUGABERCINTA. SESEORANG MENGHANTAR PERTUNJUKAN.

SESEORANG

Tak ada anak yang lebih hebat selain menjadi musuh dari orang tuanya sendiri. Tapi tak ada anak yang lebih mulia selain memaafkan mereka yang dianggap murtad. Dunia selalu menjadi fana, dunia selalu menjadi ajang berlomba-lombanya para pendosa, dunia selalu menjadi ajang bertobat bagi para pezina yang laknat. Sungguh bangsat dan tak bermartabat! Dunia hanya permainan para kafir yang berkuasa.

LIMA

KEDUA TIRAI ITU MENGGELIAT DENGAN NAFSUNYA . SEKETIKA RUQOYYAH BERONTAK KELUAR DARI BALIK TIRAI.

RUQOYYAH

(BERONTAK)Aku tetap mau pulang.

MAKSOM

Sudah seringkali kau mengatakannya.Mau pulang kemana? Ke rumahmu?

RUQOYYAH

Mungkin.

MAKSOM

Bukankah kau sudah terlanjur sakit hati pada keduaorangtuamu sehingga kau menjadi pelacur murahan? (RUQOYYAH MELUDAHI MAKSOM ) Bukankah itu kenyataannya? Kau di paksa menikah dengan suami pilihan orang tuamu karena ia seorang pejabat kota lain biar kedudukan menjadi sederajat, tapi kenyataannya kau dijual sebagai pelacur, sementara mereka sibuk merebutkan kursi dan melupakan pekerjaannya sebagai kyai.

DURRAHEM DAN FATIMAH BEREAKSI DI BALIK TIRAINYA.

RUQOYYAH

(MARAH)Tutup mulutmu, bangsat! Apa yang kau mau dariku?

MAKSOM

Melanjutkan peradaban yang kau mau, membuat sebuah aib keluarga seperti yang kau inginkan.

RUQOYYAH

(MENYELIDIK)Maksudmu?

MAKSOM

Melanjutkan rencanamu dengan membanguntempat ini menjadi komplek pelacuran yang bergaya Eropa.

RUQOYYAH

(SEMAKIN MENYELIDIK)Maksudmu?

MAKSOM

Bukankah kau pernah mengatakan kalau di sini akan dibangun night club, pesta pora dengan minuman keras sampai mabuk, lalu kita menawarkan pelacur murahan sebagai bisnis bersama, sesuai dengan tujuan kita. Lebih tepatnya kau akan membangun komplek pelacuran yang baru bergaya Eropa, Polandia misalnya, atau Skotlandia, atau juga Belanda.

RUQOYYAH

(SEMAKIN MENYELIDIK)Maksudmu?

MAKSOM

Jangan pura-pura tidak tahu, sayang. Kita undang para penari striptis, atau kita cari para pelacur sekaligus membuka kamar-kamar kecil buat mereka yang mau bercinta. Kita tampung bekas pelacur Dolly yang berkeliaran di kota ini. Pasti ayahmu akan malu dengan apa yang kau lakukan, dan tentunya kau akan senang membalas kebiadaban orang tuamu.

RUQOYYAH

Entahlah, karena anak tetaplah seorang anak.

MAKSOM

Dan kau akan merasa berhasil kalau kekuasaan orang tuamu runtuh, lalu berkonsentrasi mengurusi pondok pesantrennya, ketimbang mengurusi jabatan dan kekuasaan.Tentunya, karena dengan cara seperti ini kau bisa membakar wajahnya karena aib, bahwa keturunannya membangun neraka, sementara mereka sendiri berusaha menutupi kebusukannya. Ini yang di sebut karma. Kau juga mau menunjukkan bahwa kebudayaan di santrimu tak sederhana seperti yang mereka bayangkan, justru malah menyesatkanmu.

FATIMAH KELUAR DARI BALIK TIRAIDENGAN SETENGAH BUGIL, DURRAHEM MENGEJARNYA, FATIMAH MEMBERI TANDA AGAR MENGHENTIKAN ZINAHNYA.

RUQOYYAH

Tidak, aku mau pergi. Aku mau bertaubat.(JEDA)Tidak, aku salah, tak seharusnya aku menuntut balas atas perlakuan mereka, biarlah mereka menjalani hidupnya sendiri, bagaimanapun mereka adalah kedua orang tuaku, mereka telah mengajarkan aku sembahyang dan mengaji.

MAKSOM

Lalu bagaimana dengan nasib masyarakat di sini, yang dianggapnya sebagai budak?

RUQOYYAH

Bukan urusanku, kalau orang-orang di sini merasa budaknya, lawanlah mereka, bersatulah para budak itu menghancurkan dinastinya.

FATIMAH

(MARAH)Pembohong kau,Nyai.

DURRAHEM

(MEMOTONG)Jangan kau paksa, Fat.

MAKSOM

(MARAH)Diam kau, biarkan Fatimah berbicara.

DURRAHEM

Setiap orang punya hak menentukan pilihannya sendiri.

MAKSOM

Hebat sekali bicaramu.

DURRAHEM

Kalau dia sudah yakindengan pilihannya, buat apa kalian memaksanya.

MAKSOM

Kau hanya orang yang paling bodoh di antara kita, jadi kau tak tahu apapun soal ini.

RUQOYYAH

Cukup! (SEMUANYA TERDIAM) Apa yang mau kau katakan Fat?

FATIMAH

Kau pernah mengatakanakan membantu kami, tapi nyatanya kau hanya omong kosong mau memerangi kekuasaan orangtuamu sendiri. Aku akan katakan pada semua orang kalau kau pelacur sialan, anak seorang penguasa berkedok kyai.

RUQOYYAH SEKETIKA MEMUKUL FATIMAH DAN MEMBALAS, SEHINGGA KEDUANYA SALING TERKAM DAN MENERJANG, MEMBUAT MAKSOM & DURRAHEM KEBINGUNGAN. MAKSOM BERUSAHA MEMISAHKAN, MALAH SEMAKIN MENJADI. SEKETIKA MAKSOM BERTERIAK KENCANG.

MAKSOM

(BERTERIAK KENCANG)Berhenti!!!

RUQOYYAH DAN FATIMAH BERHENTI SALING TERJANG DAN MENJAMBAK, KEDUANYA NAMPAK KELELAHAN DENGAN KERINGAT YANG MENGUCUR.

RUQOYYAH

Sekarang pergilah kalian semua, karena mulai hari ini, tak kuizinkan kalian tinggal di sini! Tak kan pernah ada dendam lagi kepada ayahku.

MAKSOM

Ruq….!!!

RUQOYYAH

(BERTERIAK)Pergi!!!!!!!

RUQOYYAH HANYA TERDIAM MENANGIS, FATIMAH BINGUNG DAN HENDAK MASUK KE DALAM, NAMUN MAKSOM MENCEGAH DENGAN MEMBIMBINGNYA KELUAR.DURRAHEM JUGA IKUT KELUAR. RUQOYYAH DUDUK DI BANGKU DENGAN PIKIRAN YANG KACAU BALAU.

CAHAYA BERUBAH SEBAGAI PERRGANTIAN SIANG KE MALAM.

ENAM

RUQOYYAH MASIH TERDIAM, MENANGIS SEJADI-JADINYA, LALU MENGHANCURKAN SEGALA BENDA DI TEMPAT ITU MEMBUAT HANCUR BERANTAKAN, TERMASUK BOTOL-BOTOL MINUMAN KERAS, PECAH BERSERAKAN. TAK LAMA KEMUDIAN DURRAHEM MUNCUL SEMBARI CELINGAK-CELINGUK KANAN KIRI.

DURRAHEM

Aku akan ikut bersamamu, Ruq.

MAKSOM

(HERAN) Apa maksudmu?

DURRAHEM

Kalau kau akan pergi, aku akan ikut pergi.

RUQOYYAH

Meninggalkan segala kenistaan ini?

DURRAHEM

Betul, Ruq.

RUQOYYAH

Aku tak mempercayainya kalau kata-kata itu keluar dari mulutmu.

DURRAHEM

Kau tentu tak akan percaya, (JEDA) tapi bagaimana mungkin kau mempercayai, karena bagimu aku hanya seekor kecoa yang bisa di injak kapan saja.

RUQOYYAH

Aku tak pernah mengatakannya sekalipun, aku hanya seringkali mendengar bagaimana Maksom memperlakukanmu dengan buruk, menghinamu kalau kau sampah, bahkan seorang Fatimah, yang pekerjaan lebih nista darimu juga tak pernah menganggapmu.

DURRAHEM

Meskipun aku seringkali bercinta dengannya, namun seringkali juga dia menyebalkanku,(JEDA) katanya badanku dan mulutku bau, aku semakin percaya dia melakukan itu semua, karena terpaksa sebagai balas budi kepadaku.

RUQOYYAH

Karena kau menyelamatkannya dari Sunan Kuning itu?

MAKSOM

Mungkin.

RUQOYYAH

Seperti Maksom menyelamatkanku?

DURRAHEM

Mungkin. Tapi kalau aku lebih dulu mengenalmu di tempat itu, pasti akan kuselamatkan dari awal, tanpa harus menunggu kau pulang lebih dulu ke rumah orang tuamu dengan di kawal para anjing germo pelacuran itu yang melihatnya dari jauh.

RUQOYYAH

Kau akan akan melakukan hal nekat seperti Maksom?

DURRAHEM

Kalau aku bisa melakukan pada Fatimah, pelayanmu, (JEDA)tentu saja aku bisa melakukannya kepadamu.

RUQOYYAH

Tapi kau tak punya alasan untuk menyelamatkanku.

DURRAHEM

Karena aku belum pernah tidur denganmu meskipun kita sering bertemu?

RUQOYYAH

Mungkin.

DURRAHEM

Karena aku peduli kepadamu.

RUQOYYAH

(SEMAKIN HERAN)Apa yang hendak kau katakan sebenarnya?

DURRAHEM

Pasti kau akan menyebutku orang gila.

RUQOYYAH

(PENASARAN)Apa?

DURRAHEM

Aku mencintaimu.

RUQOYYAH

Kau gila.

DURRAHEM

Kau pasti tak mempercayainya. Satu tahun setengah kita saling mengenal. Di komplek pelacuran itu setengah tahun lebih, sementara di tempat ini kurang lebih hampir setahun, tapi aku tak pernah berusaha menyentuhmu.

RUQOYYAH

Aku baru menyadarinya.

DURRAHEM

Padahal hargamu di komplek pelacuran itu sama dengan harga pelayanmu.

RUQOYYAH

Sungguh aku baru menyadarinya.

DURRAHEM

Aku akan mendukungmu, (JEDA) kalau kau tahu bagaimana aku selalu sakit hati setiap kali mendengar teriakan nafasmu bersama Maksom. Setelah itu Maksom bebas melakukan apa saja dengan Fatimah.

RUQOYYAH

(KAGET)Apa?

DURRAHEM

Kau tak tahu kalau Maksom dan Fatimah juga sering kali bercumbu, bahkan mereka saling mencintai. (JEDA)Kukatakan ini karena aku mendukungmu, Ruq. Aku sangat tulus mencintaimu. Sudah lama kusimpan ini semua, tapi baru kali ini aku berani mengatakannya, karena kukira inilah saat yang tepat. Aku akan selalu menemanimu Ruq. Izinkan aku selalu bersamamu, inilah alasan kenapa aku menyelamatkan Fatimah bersama-sama Maksom saat menyelamatkanmu dari kejaran germo itu.

RUQOYYAH

Kau sudah mempertaruhkan nyawamu untuk Fatimah.

DURRAHEM

Demi kau, aku rela di perlakukan seperti anjing oleh mereka, bahkan olehmu saat kau sedang marah. (JEDA) Izinkan aku selalu bersamamu Ruq, aku akan menyelamatkanmu dari kurungan Maksom dan Fatimah si penghianat itu. Aku berjanji demi kau.

RUQOYYAH

Sebenarnya ini sering kutanyakan dalam hatiku, cukup lama kita di sini, dan berulang kali kau punya peluang agar tidur denganku, apalagi di tempat kafir itu. Jika yang tersisa hanya aku dan perempuan lain, kau selalu memilih mereka ketimbang aku. (JEDA) Kalau boleh jujur, aku selalu memikirkannya, kenapa kau tak pernah tertarik kepadaku.

DURRAHEM

Aku senang mendengarnya. Karena aku sangat tulus mencintaimu. Sekali lagi izinkan aku bersamamu Ruq, aku tak punya tujuan lain kecualihidup bersamamu.

DURRAHEM HENDAK MERAIH TANGAN RUQOYYAH, TERDENGAR SUARA BATUK MAKSOM, DURRAHEM MEMBATALKANNYA. MAKSOM MUNCUL, DURRAHEM NAMPAK KIKUK.

MAKSOM

Apa yang sedang kau lakukan di sini? Bukankah kau sudah diusir?

RUQOYYAH

Bukan hanya Durrahem, kau juga sebaiknya enyah dari sini.

DURRAHEM KELUAR BEGITU SAJA. SEKETIKA RUQOYYAH MASUK KE DALAM, MAKSOM MASIH TERPAKU DI TEMPATNYA. LALU RUQOYYAH MUNCUL LAGI MEMBAWA TAS.

RUQOYYAH

Kalau kau tak mau pergi, biar aku yang pergi dari sini.

MAKSOM

Tunggu Ruq, aku mohon maaf karena sudah menyinggung perasaanmu, semestinya aku tak memaksamu kalau aku sungguh-sungguh mencintaimu, tapi mungkin aku terlalu terbuai bagaimana seandainya keinginanmu itu bisa terwujud, pasti kekuasaan orangtuamu runtuh, setidaknya aku pasti senang mewakili orang-orang yang tertindas, dankau jangan pernah lupa kalau dua tahun ini kita selalu bersama, dan aku juga yang sudah berhasil membawa kabur kau dari rumah bordil itu, karena aku mencintaimu.(JEDA)Pasti aku akan mendukungmu. Kau masih ingat kan niatmu sebelum aku berhasil menyelamatkanmu?

TUJUH

RUQOYYAH KELUAR, DIA TAK BERKATA APAPUN MEMBUAT MAKSOM SANGAT KESAL BUKAN MAIN, KEMUDIAN MAKSOM MENGHISAP ROKOKNYA PELAN-PELAN, TAK LAMA KEMUDIAN MUNCUL FATIMAH DARI LUAR MENGGODANYA.MAKSOM DAN FATIMAH PUN BERCUMBU.

MAKSOM

Kau harus membantuku Fatimah sayang, karena menurutku hanya kau yang bisa melakukannya, sudah lelah dan menyerah rasanya tiga bulan ini membujuk, malah dia semakin yakin dengan pilihan hatinya. Kata-katanya sangat menjijikkan, sejahat apapun orang tuanya, tak perlu anaknya membalas dengan cara keji karena itu jalan cepat menuju surga. Dan tak pernah ada tradisi, nyawa harus di bayar dengan nyawa, kekejian harus di bayar dengan keji yang serupa, dendam hanya budaya kaum kafir. (JEDA) Dia salah menafsirkannya.

FATIMAH

Apa yang harus kulakukan cintaku, dambaan hatiku?

MAKSOM

Bermanis-manislah pada Ruqoyyah, lalu bujuk dirinya agar tetap dengan rencana membangun night club atau komplek pelacuran yang baru akan mendatangkan keuntungan yang besar bagi kita, kita manfaatkan uang dan kekayaannya. Tentu kau sebagai pelayannya dari dulu tahu persis kelemahannya.(DIAM-DIAM DURRAHEM MUNCUL DAN BERUSAHA MENGINTIP, LALU MENGUPING PEMBICARAAN)Tujuanku membawa kabur dirinya sudah jelas, dia memiliki warisan tanah dan harta berlimpah, yang di berikan ayahnya. Kaulah lebih tahu soal ini.Dan kau, bukankah itu juga yang kau inginkan? Kau dan aku akan mengelola bisnis ini menjadi tempat yang ilegal, dan kita akan kaya raya, atau kita manfaatkan kepercayaannya, bukankah kau sudah sakit hati dengan menjadi pelayan atau budaknya?

FATIMAH

Tentu sayang aku tak akan menyerah, aku sudah tak tahan dengan perlakuannya, aku tak tahan dengan kemarahannya.Kau tahu kalau aku juga punya dendam. Tapi sebaiknya kau mulai memikirkan cara lainnya.

MAKSOM

Aku sangat salut pada keberanianmu, aku kira kau tak bisa melawannya, aku kira kau akan terus menjadi budaknya bertahun-tahun.

FATIMAH

Sembilan tahun aku rasa waktu yang lama menjadi budaknya. Tapi sayangnya dia tak tahu berterima kasih, karena aku selalu bersamanya, pejabat kafir itu ikut menjualku ke para biadab, perawanku hilang karena aku tulus mengabdi kepadanya.

MAKSOM

Aku mengerti perasaanmu, sekarang waktunya kau harus membantuku, bukan dia yang kucintai, tapi kau. Aku hanya berpura-pura sayang. Kau harus selalu yakin apa yang sering kukatakan ini.

FATIMAH

Sungguh?

MAKSOM

Sungguh, kita akan menikah setelah menjadi penguasa komplek pelacuran yang baru, kita akan menikah setelah berhasil merampas harta kekayaanya. Kuharap kau tak cemburu kalau aku pura-pura mencintai Ruqoyyah.

FATIMAH

Tenanglah sayang, aku mempercayaimu, setulus hatiku, cintaku kepadamu salah satu alasan lain kenapa aku tetap di sini. Meskipun sejujurnya aku seringkali cemburu melihat kebersamaanmu dengan Ruqoyyah.

MAKSOM

Tenanglah Fatimahku sayang. (JEDA) Kau harus fokus pada rencana kita.

FATIMAH

(TERDIAM SEJENAK) Tapi itu tak gampang, karena banyak orang yang akan menentangnya.

DURRAHEM

(MUNCUL KE HADAPAN MEREKA BERDUA)Tenang saja kalian, aku akan menjadi orang pertama mendukung ini semua, tapi apa imbalannya kalau komplek pelacuran yang baru bergaya Eropa terealisasi?

MAKSOM

Bangsat, kau selalu gemar berada di tempat maksiat.

DURRAHEM

Tenanglah kawan, aku berada di pihakmu, jadi Ruqoyyah sendirian di tempat ini, tapi aku harus mendapatkan hal yang setimpal.Jadi apa imbalanku kalau rencana ini sukses?

MAKSOM

Kau akan menjadi manajer personalia dengan gaji yang besar.

DURRAHEM

Tawaran yang menarik, tapi aku mau setengah dari harta kekayaan Ruqoyyah yang akan kau rampas menjadi milikku.

MAKSOM

Apa yang kau inginkan?

DURRAHEM

Aku mau tanah yang kini di bangun tempat gas LPG itu adalah milikku. (MAKSOM DAN FATIMAH KAGET MENDENGARNYA) Aku juga mau sawah di sepanjang jalan raya suramadu itu menuju Tangkel, aku hanya mau satu hektar saja dari jumlah lima hektar yang di miliki Ruqoyyah.

FATIMAH

Kau rupanya selalu menguping pembicaraan kami.

DURRAHEM

Kalian selalu menganggapku hina. Aku juga mau minta restoran di pertigaan lampu merah itu sebagai milikku. Dan silahkan harta lainnya milik kalian, rumah mewah di Demangan, perkebunan kelapa di Tanah Merah, atau pabrik tahu di Junok, atau puluhan hektar pohon sengon di Arosbaya, termasuk tanah dan bangunan di tempat ini, atau sebuah pombensin di Patemon.

MAKSOM

(TERTAWA BERBAHAK-BAHAK) Ternyata nyalimu lumayan juga.

DURRAHEM

Aku sudah tahu gelagat kalian berdua, dan inilah saatnya aku di perhitungkan.

MAKSOM

(TERDIAM SEJENAK MENATAP TAJAM DURRAHEM) Baiklah, kita akan menjadi kaya raya kalau berhasil mewujudkannya.

FATIMAH

Kita akan di musuhi banyak orang sayang.

MAKSOM

Semua para kyai, pemilik pondok pesantren di kota ini sudah berada di tangan ayahnya Ruqoyyah,karena dialah pemegang kekuasaan tertinggi, sementara penguasa di kota sebelah, juga para kyai yang gila dengan kekuasaan, pasti mereka akan sepakat dengan rencananya.

DURRAHEM

Masalahnya Ruqoyyah tentu tidak akan memberitahu terlebih dulu kepada ayahnya soal rencana ini.

MAKSOM

Tentu saja, tapi orang-orang akan tahu kalau Ruqoyyah anak dari penguasa di kota ini, pasti mereka akan tutup mulut kalau kita sumbat dengan jutaan rupiah. Uang pasti bisa membeli hati nurani mereka.

DURRAHEM

Dasar bangsat, otakmu sangat brilian.

MAKSOM

(TERTAWA BERBAHAK-BAHAK)Makanya kita tergantung pada aksi perempuan nakal di depanku ini, seberapa hebat pengaruhnya memanfaatkan sang majikan? Kita sudah tak punya waktu lagi.

FATIMAH

Tenanglah sayang, serahkan tugas ini kepadaku. Komplek pelacuran yang baru akan tumbuh pelan-pelan, dan kota ini akan semakin ramai dan berkembang dengan pesat, di kunjungi orang-orang asing.

ADEGAN DI AKHIRI DENGAN GELAK TAWA MEREKA MEREKA BERTIGA YANG MENGGELEGAR.

PANGGUNG GELAP MENANDAKAN PERUBAHAN HARI.

KOSTUM BERUBAH, CAHAYA BERUBAH.

DELAPAN

SESEORANG DI POHON BERNYANYI KEMBALI MENGHANTAR PERTUNJUKAN.

SESEORANG

Ketika anak manusia mau kembali kepada fitrahnya, tapi setan yang terkutuk tak akan senantiasa membiarkannya, setan yang paling kafir akan selalu mengganggunya, dari segala penjuru, dengan segala cara, dengan tipu muslihat, dan dia seperti catur permainan. Nista sekali dunia ini.(TERTAWA BERBAHAK-BAHAK)

SEMBILAN

RUQOYYAH TENGAH MEMBAWA TRAVEL BAG, LALU KELUAR MASUK MEMBAWA PAKAIAN YANG DI TARUH KE DALAM TRAVEL BAG TERSEBUT, KEMUDIAN DIA BERGANTI PAKAIAN. TAK LAMA KEMUDIAN FATIMAH MUNCUL BERISAK TANGIS.

FATIMAH

Nyai, maafkan aku! Aku minta maaf karena berani melawanmu.

RUQOYYAH

Tidak, akulah yang salah karena selama ini begitu kasar kepadamu, sementara kau sangat setia.

FATIMAH

(MENCIUM KAKI RUQOYYAH SEHINGGA MEMBUATNYA RISIH) Maafkan aku Nyai, aku memang seorang budak yang tidak tahu diri, aku pantas di hukum, aku pantas dirajam.

RUQOYYAH

Bangunlah, siapa bilang kau adalah budakku?

FATIMAH

Mereka.

RUQOYYAH

Bangunlah, jangan berlebihan! Mereka yang mengatakannya, tapi bukan aku, aku memang layak berterima kasih kepadamu, karena aku, kau juga terseret menjadi pelacur, karena itu aku mau mengajaknya pergi jauh.

FATIMAH

Pergi jauh, kemana Nyai?

RUQOYYAH

Entahlah, mungkin ke Mekkah, tapi yang pasti kita berhenti melakukan maksiat. Kita harus bertaubat Fat. Aku semakin yakin dengan pilihanku Fat. Dendam hanya membuat kita semakin tersesat.

FATIMAH

Memang rasanya tak elok anak kyai menjadi pezina, yang pandai sembahyang dan mengaji. Pantasnya menjadi ustadzah.

RUQOYYAH

(MENANGIS)Aku menyesal Fat, sudah waktunya kita bertaubat meninggalkan segala kebiadaban ini, aku kira lepas dari rumah bordil, aku menjadi perempuan yang taat, tapi nyatanya hampir setiap hari kita menjadi pezina yang keji.Lingkungan santri ayahku ternyata menjadikan terkungkung. Kita harus kembali, lupakan semua balas dendam pada orang tuaku, biarlah derita ini kutanggung sendiri, dan biarlah mereka mendapat hukumannya sendiri, aku kira tak selamanya seorang majikan menjadi majikan, tapi tak selamanya seorang budak menjadi budak, tapi aku cukup tahu kalau mereka sudah membangun dinasti untuk beberapa tahun yang akan datang, banyak kerabatku yang sudah dipersiapkan untuk menjadi generasi masa depan kerajaan kecilnya.

FATIMAH

(BERGEJOLAK)Kalau begitu kau tetap di sini Nyai, kau harus tetap dengan keputusanmu, kau harus menghancurkannya kalau sungguh-sungguh mewakili suara kami.

RUQOYYAH

Cukup, Fat.

FATIMAH

(SEMAKIN BERGEJOLAK)Tidak Nyai, kau harus melanjutkannya, night club adalah kebudayaan yang baru seperti yang kau ucapkan, dan komplek pelacuran yang baru bergaya Eropa merupakan target dari kebudayaan yang akan kau ciptakan, lalu kau mengumpulkan jutaan orang di kota ini untuk meruntuhkan kejayaannya, karena nurani bisa dibeli dengan uang Nyai, sementara kau memiliki semuanya. Bukankah kau juga mengatakan bahwa orang tua yang menjerumuskan anaknya ke lembah hitam adalah seorang kafir, dan kau sangat yakin kalau mereka sudah tahu kalau kita adalah pelacur, hanya saja orang tuamu mementingkan kekuasaan, menjaga reputasi pada koleganya ketimbang menjaga kehormatan anak kandungnya, kau juga menyebutnya sebagai kafir jahannam.

RUQOYYAH

(MARAH)Cukup, Fat!

FATIMAH

(SANGAT BERGEJOLAK)Tidak Nyai, aku mewakili suara hati mereka, budak harus di bebaskan, kekuasaan yang mereka bangun harus dilumpuhkan, harus di luluhlantahkan, hanya kau yang bisa melakukannya, anak seorang kafir jahannam.

RUQOYYAH

(SANGAT MARAH)Cukup Fat, bagaimanapun ayah tetaplah seorang ayah, tidak akan pernah berubah sedetikpun.

RUQOYYAH MENAMPAR DENGAN KERAS SEHINGGA FATIMAH TERPELANTING, LALU MENGIKATNYA DI BANGKU, KEMUDIAN RUQOYYAH MENCAMBUKNYA DENGAN KERAS SEKALI MEMBUAT FATIMAH BERTERIAK KESAKITAN. FATIMAH BERUSAHA MENAHAN KEMARAHANNYA DARI HATI YANG PALING DALAM DEMI TUJUAN HIDUPNYA, AGAR MEMBUAT AYAH DAN ANAK SALING BUNUH.

RUQOYYAH

Kau memang budak yang tak tahu diuntung.

RUQOYYAH MENCAMBUKNYA BERULANGKALI HINGGA KEDUANYAPUN JUGA LEMAS TAK BERDAYA.RUQOYYAH MELEPASKAN IKATAN DARI TUBUHNYA DAN MENYERET FATIMAH KEDALAM, LALU TERDENGAR SUARA TERIAKAN KESAKITAN FATIMAH YANG SANGAT PUNCAK.

SEPULUH

RUQOYYAH MUNCUL TERTAWA BERBAHAK-BAHAK MENUNJUKKAN KESEDIHAN YANG PALING DALAM.

RUQOYYAH

Jangan sekali-kali kau menghakimiku, kalau itu kau lakukan, aku selalu teringat perlakuan kedua orang tuaku, aku tidak diberi pilihan sama sekali, segala yang kumau selalu mereka atur, seperti prilaku majikan kepada budaknya, dan aku merasakan kalau aku juga budaknya, kau harus mengerti apa yang kulakukan. Aku lebih lama diperkosa hak-hakku, memilih bajupun di atur sesukanya, katanya anak kyai harus berhijab, tapi kelakuannya tak mencerminkan seorang kyai, tapi kelakuannya mirip anjing atau serupa seekor bangsat, menggelikan dan gatal di tubuhku. (RUQOYYAH LAMA TERDIAM)

CAHAYA BERUBAH.

SEBELAS

RUQOYYAH TERDIAM, LALU MEMANDANGI FATIMAH YANG MUNCUL DARI DALAM DENGAN LUKA-LUKA DI TUBUHNYA PENUH KASIH, KEMUDIAN MEMELUKNYA DENGAN ERAT, DAN MENCIUMI TUBUHNYA YANG TERLUKA.

RUQOYYAH

Maafkan aku, Fat.

FATIMAH HANYA TERDIAM, DURRAHEM MUNCUL DENGAN DINGINNYA MEMANDANG PRILAKU RUQOYYAH TERHADAP FATIMAH.

RUQOYYAH

Lihatlah, lelakimu sudah datang, silahkan kau menikmatinya, aku akan menunggunya dengan sabar, sebagai ucapan maafku, silahkan kau manfaatkan tempat ini sebagai zina yang terakhir, aku tak akan melarangmu, sebelum tempat ini benar-benar di ratakan dengan tanah.

DURRAHEM

Bukankah dia memang istriku Ruq?

RUQOYYAH

Ya, tahunya mereka seperti itu, hanya menunjukkan rekayasa foto pernikahan siri yang kita lakukan membuat mereka semuapun percaya atas permainan ini.Tolol sekali. Kau menjadi suaminya Fatimah, sementara aku menjadi istrinya Maksom hingga kini.

DURRAHEM

Kalau kau mau pergi. Lalu bagaimana dengan niatmu dulu?

RUQOYYAH

Terkadang ada keraguan di dalamnya, tapi terkadang sangat berhasrat untuk mewujudkannya. Aku rasa sakit hatiku tak layak dibesar-besarkan.

DURRAHEM

Jadi kau masih ragu?

RUQOYYAH

Ya pastinya.

DURRAHEM

Sampai kapan?

RUQOYYAH

Entahlah. Segalanya pasti berubah, dan tak kan pernah tahu kapan berubahnya, mungkin besok, mungkin lusa, mungkin juga akan kembali pada rencana semula, sesekali aku teringat kebaikan ayah dan ibuku yang tiada tara, itu yang membuat aku ragu, lalu aku melihat perempuan muda belia disiksa ayahnya, dijadikan pelacur, tapi dia tidak marah, lalu aku dipertemukan dengan perempuan lagi yang di perkosa oleh ayahnya sendiri, tapi perempuan itu juga tidak dendam.Rasanya aku berlebihan, tapi rasanya masuk akal kalau lulusan santri mau membangun night club agar selalu tumbuh dan berkembang. Aku mau mengubah tradisinya. Lalu bagaimana menurutmu?

DURRAHEM

(TERDIAM SEJENAK)Tergantung, kalau kau memang sangat membela masyarakat di sini, atau sekedar membalas dendam terhadap kekafiranorang tuamu, lakukan saja niatmu, tapi kalau memang ragu, coba berpikir lagi, apa yang membuatmu ragu?

FATIMAH

(MENANGIS)Dan aku sebagai budak setiamu tak kan pernah sudi meninggalkan semua ini. Kau harus berada di atas kepentingan orang banyak, mereka sudah terlalu lelah dengan segala aturan main, setiap orang harus membeli seragam seharga 30 juta, kemudian naik menjadi 60 juta, dan akan meningkat lagi, entah berapa harganya, demi kedudukan yang layak mereka harus berlomba-lomba menjadi binatang, dan bagaimana budak-budak seperti kami yang tidak memiliki uang sebanyak itu Nyai?

RUQOYYAH

Entahlah, semakin hari rasanya aku semakin mau meninggalkan tempat yang muak ini karena aku malu pada perempuan yang pernah kutemui. (FATIMAH HENDAK BERBICARA) Diamlah kau, jangan berbicara lagi, kalau tak ingin kusakiti.

FATIMAH

Aku akan terus bicara kalau kau menjadi pengecut, Nyai. Kaulah bangsat sebenarnya, bukan orang tuamu.

RUQOYYAH SEKETIKA MENGAMBIL PISAU DARI BALIK PINGGANGNYA, LANGSUNG MENODONGKAN KE LEHERNYA FATIMAH.

FATIMAH

Lakukan kalau membuatmu puas, Nyai!

RUQOYYAH LANGSUNG MENGAMBIL TRAVEL BAGNYA DARI DALAM, LALU KELUAR, FATIMAH HENDAK MELARANG, NAMUN DURRAHEM MENARIKNYA. FATIMAH BERUSAHA MENERJANG, TAPI DURRAHEM TAK KALAH MENAHANNYA, FATIMAH BERUSAHA MERONTA-RONTA AGAR MELEPASKANNYA.

FATIMAH

(MERONTA-RONTA)Lepaskan aku, biarkan aku menahannya, biarkan aku membujuknya, tolol kau, katanya kau mau membantu kami.

DURRAHEM

Tenang, dia tak akan pergi jauh, aku yakin dia akan kembali ke tempat ini, kau harus mempercayaiku.

FATIMAH

(MARAH)Omong kosong kau.

DURRAHEM

Percayalah kepadaku, aku yakinkan kalau Ruqoyyah akan kembali ke sini, di sinilah peradabannya.

FATIMAH

Omong kosong!

FATIMAH KEMBALI MERONTA-RONTA,NAMUN DURRAHEM BERUSAHA TAK MELEPASKAN TUBUHNYA HINGGA KEDUANYA LEMAS, SUASANAPUN MENJADI HENING. KEDUANYA SALING PANDANG, DURRAHEM HANYA TERDIAM DINGIN, DENGAN SEGALA RAHASIANYA. FATIMAH MENATAP MARAH PADA DURRAHEM.

PANGGUNG GELAP MENANDAKAN PERUBAHAN HARI.

KOSTUM TIDAK BERUBAH, HANYA KOSTUM MAKSOM YANG BERUBAH. CAHAYA BERUBAH.

DUA BELAS

DURRAHEM MASIH DUDUK TERDIAM DI HADAPAN FATIMAH, SEMBARI MENENGGAK MINUMAN, SEMENTARA FATIMAH MENYALAKAN ROKOKNYA, LALU MASUK KE DALAM. MAKSOM MUNCUL MELEMPARKAN SURAT SERAH TERIMA KEKAYAAN.

MAKSOM

Kau harus membantu Fatimah bagaimanapun caranya surat notaris itu harus ditanda tangani Ruqoyyah, karena dengan cara membujuk dan tipu rayuan sudah tak berhasil.(DURRAHEM MELIHAT SURATSERAH TERIMAYANG DI BUAT MAKSOM)

DURRAHEM

Tentu saja akan kulakukan semampuku, demi pundi-pundi uang yang gampang, atas nama sebuah peradaban yang baru di kota ini.

FATIMAH MUNCUL MEMBAWA KOSTUM YANG HENDAK DI PAKAINYA, DURRAHEM DAN MAKSOM MELIHATNYA.

FATIMAH

(MARAH, SEMBARI BERGANTI KOSTUM)Tutup mulutmu, kukira kau memang sengaja membiarkan Ruqoyyah pergi dari sini. Dan pastinya kita akan kesulitan melacaknya.

DURRAHEM

Kau jangan memfitnahku.

FATIMAH

Tapi itu kenyataannya, aku yakin kau berpihak pada Ruqoyyah, kau pasti punya maksud lain, dasar makelar tak beruntung yang butuh tahta, dan kau tak akan pernah mendapatkannya.

DURRAHEM

Diam Fatimah, kau semakin menyudutkanku.

FATIMAH

(MARAH)Itulah faktanya, aku kira kau akan membujuk Ruqoyyah kembali ke rumah orang tuanya, memegang kekuasaan, meskipun nuraninya menolak. Dan kau akan memanfaatkannya, agar menjadi penjilat, aku kira kau pasti akan menjadi lebih kafir dari pejabat lainnya.

DURRAHEM HENDAK MENAMPAR FATIMAH, NAMUN MAKSOM DENGAN CEPAT MENAHANNYA, DURRAHEMPUN MENYERANG MAKSOM.

MAKSOM

Oh, semakin berani tingkahmu, Hem. Orang yang menjijikkan mulai pasang taring. Mentang-mentang kau tahu rencanaku, jadi kau memanfaatkan ini. Baiklah, akan kulayani kau.

DURRAHEM SEKETIKA MENYERANG. MAKSOM MELAYANI SERANGAN ITU SEHINGGA KEDUANYA TERJADI PERTARUNGAN, HINGGA KEDUANYA MENGELUARKAN CLURIT DARI BALIK PUNGGUNGNYA MASING-MASING.

TIGA BELAS

PERTARUNGAN TERJADI DENGAN SENGIT, FATIMAH MENYORAKI PERTARUNGAN ITU DENGAN RIUH SEMANGAT. AKHIRNYA DURRAHEM KALAH BERTARUNG, CLURIT DI KALUNGKAN KE LEHERNYA DURRAHEM. KEDUANYA SALING PANDANG.

MAKSOM

Kau harus bertanggung jawab menyelesaikannya! Sampai kapanpun kau tetaplah sampah di tempat ini, jangan bermimpi menjadi pahlawan kesiangan. Keberanianmu membawa kabur Fatimah, juga berkat pertolonganku juga, jangan kau anggap aku tak berjasa sama sekali pada Fatimah. Makanya dia lebih menyukaiku ketimbang kau. (JEDA) Buktikan ucapanmu bangsat!

DURRAHEM

Ya, aku berjanji akan membuktikan mulutku sendiri, bahwa aku berpihak pada kalian berdua.

FATIMAH

Tak perlu Som, aku tak mempercayainya, biarkan aku yang mencari dan menyelesaikannya, paling lambat seminggu lagi, surat notaris ini sudah di tandatangani olehnya. Dan kau akan secepatnya memiliki tanah ini, kemudian membangun night club yang kita impikan.

MAKSOM

Baiklah, terimah kasih sayang.(MAKSOM MENCIUM FATIMAH, LALU DIA KELUAR)Jangan kau sekali-kali kau menghianati kami, ingatlah kalau kita di pertemukan sebagai pelanggan, meskipun pekerjaankulebih nisa dari pekerjaanmu. Bagi mereka aku tak lebih juga seekor kecoa. Dan aku ingin mengubahnya, aku mau bermusuhan dengan mereka. Dan jagalah tempat ini sampai dia datang, kalau kau meyakini Ruqoyyah akan datang.

DURRAHEM HANYA TERDIAM, FATIMAH DAN MAKSOM KELUAR, DURRAHEM MEMANDANGNYA DENGAN TATAPAN SINIS DAN PENUH KEBENCIAN. LALU MENYALAKAN ROKOKNYA.

CAHAYA BERUBAH-UBAH MENANDAKAN PERGANTIAN HARI YANG TERUS BERPUTAR CEPAT.

EMPAT BELAS

DURRAHEM TAMPAK KUSUT, DIA MONDAR MANDIR DI SEGALA SUDUT, SEPERTI PENJAGA YANG SETIA MENUNGGU.

PERISTIWA YANG BERSAMAAN.

LIMA BELAS

RUQOYYAH TENGAH BERMAIN DENGAN KETIDAK PASTIANNYA, KETEGUHAN PADA PENDIRIANNYA SEDANG DIUJI. SEIRING DENGAN AKHIR SUARA SESEORANG DI POHON BERNYANYI, RUQOYYAH SEPERTI LENYAP DARI PANGGUNG.

SESEORANG

Dunia memang tidak pernah adil, selalu menentang dan terkekang, tapi dunia sesungguhnya sangat adil bagi orang-orang kerdil, tak perlu melawan dan menahan, tapi kalau anak melawan pada kyainya, maka tidak dibenarkan pada dunia santri, meskipun yang dilarang belumlah tentu benar, bisa mungkin yang di larang sangatlah benar, tapi kalau dia tidak gamang pada keteguhan pilihannya, tak kan ada cerita ini.

ENAM BELAS

DURRAHEM MEMAKSA RUQOYYAH MEMAKAI HIJAB, RUQOYYAH MENOLAKNYA, NAMUN DURRAHEM MENAMPARNYA DENGAN KERAS.

DURRAHEM

(MEMERANKAN TOKOH AYAHNYA RUQOYYAH) Apa kata dunia anak kyai tak berhijab, lalu apa kata dunia kalau anak kyai seperti pelacur murahan.

RUQOYYAH

Bukankah agama mengajarkan kita melakukan sesuai dengan hati nuraninya, Kyai,bukan karena pandangan orang?

DURRAHEM

Goblok, jangan bawa agama di sini. Jangan jual hati nurani, semuanya hanya bisa di permainkan. Dan kita bisa mempermainkannya.

RUQOYYAH

Lalu di mana posisi engkau sebagai pemimpin umat, Kyai?

DURRAHEM

Kau lupa kalau aku juga seorang penguasa, biarlah keduanya berjalan pada caranya masing-masing.

RUQOYYAH

Tapi kau wajib memainkan satu peran. Apakah seorang kyai atau seorang penguasa?

DURRAHEM

Banyak bicara kau, santri dan manusia di setiap kota punya ruang yang berbeda, punya kepentingan yang berbeda. Kau harus tahu itu.

RUQOYYAH

Dan engkau akan selalu memaksakan setiap kehendak mereka sesuai dengan caramu, Kyai?

DURRAHEM

Bangsat, lakukan saja apa yang kumau, kalau aku bisa memaksakan keinginanku pada anakku sendiri, apalagi terhadap budak-budakku.

DURRAHEM MENAMPAR DENGAN KERAS RUQOYYAH BERULANG KALI HINGGA LEMAS.

TUJUH BELAS

DURRAHEM DAN RUQOYYAH TERTAWA BERBAHAK-BAHAK SEMBARI MENENGGAK MINUMAN KERAS.

DURRAHEM

Syukurlah kau kembali Ruq, aku kira kau akan pergi selamanya.

RUQOYYAH

Tak gampang dua tahun menjadi pezina melepaskannya begitu saja, tak gampang melakukannya, kau pasti mengerti.

DURRAHEM

Aku mengerti Ruq.

RUQOYYAH

Kau memainkan sandiwaraku dengan baik sekali.

DURRAHEM

Tapi tak sehebat kalau Maksom memainkannya, atau Fatimah, aku hanya orang paling tolol di tempat ini. (JEDA) Aku semakin mengerti Ruq. Kau sebenarnya sangat pendendam, tapi kau sangat muak dengan semua ini.

RUQOYYAH

Kalau boleh jujur, aku memikirkan kata-katamu beberapa hari ini. Apakah kau sungguh-sungguh mencintaiku?

DURRAHEM

Sungguh, Ruq.

RUQOYYAH

(MENGGUYUR KEPALA DURRAHEM DENGAN MINUMAN) Kau sungguh mencintaiku?

DURRAHEM

Tak ada perempuan yang aku cintai selain kau, Ruq.

RUQOYYAH

(MEMBUANG BOTOL MINUMAN KE LANTAI) Seberapa besar cintamu kepadaku, Hem? (DURRAHEM TERDIAM)Kalau kau boleh tahu, sepanjang hidupku aku selalu penasaran denganmu, kenapa kau tak pernah menyentuhku?

RUQOYYAH MEMANCING DURRAHEM DENGAN MEMBELAI PIPINYA. DURRAHEM PUN TERPANCING, SEHINGGA KEDUANYA MASUK KE DALAM TIRAI DAN BERCINTA.

DELAPAN BELAS

TIRAI MENGGELIAT DENGAN SEGALA NAFSU DAN KEBIADABAN ANAK MANUSIA SEBAGAI PEZINA ULUNG. PELAN-PELAN GELIAT ITU MEREDA, HINGGA DURRAHEM KELUAR DENGAN TELANJANG DADA SETENGAH BUGIL.

SEMBILAN BELAS

RUQOYYAH TERDIAM DI BALIK TIRAI, TAK SENGAJA MELIHAT SESUATU. LALU DIA MENGAMBIL SEBUAH KALUNG DARI KANTONG CELANA. DURRAHEM MUNCUL. RUQOYYAH MENGEMBALIKAN KALUNG ITU KE DALAM KANTONG CELANA. SEMAKIN LAMA MELANGKAH, SEMAKIN TERLIHAT DENGAN RAHASIANYA YANG TERSEMBUNYI, MUKANYA BERUBAH-UBAH MENUNJUKKAN KECAMUK DALAM HATINYA. TERDENGAR SAYUP-SAYUP LAGU. TAK LAMA KEMUDIAN RUQOYYAH KELUAR DARI BALIK TIRAI DENGAN MUKA YANG LUSUH.

DURRAHEM

Dari semula aku percaya kalau tempatmu bukan di sini.

RUQOYYAH

Di mana?

DURRAHEM

Di rumah yang sederhana dengan terang matahari dan lantunan ayat suci.

RUQOYYAH

Aku pernah sesekali mendengar kau mengaji, (JEDA) tapi aku tak pernah mau membahasnya, barangkali itu juga yang membuatku penasaran kepadamu, apakah kau pernah menjadi seorang santri?

DURRAHEM

Ya, aku pernah menjadi santri. Tapi tak semua santri harus jadi kyai atau seorang ustadz, tapi juga tak semua santri harus jadi pezina sepertiku.

RUQOYYAH

Kau sangat membahagiakanku malam ini.

DURRAHEM

Terima kasih, Ruq.

RUQOYYAH

Kalau aku boleh bertanya, apa yang kau akan lakukan kalau berada di posisiku?

DURRAHEM

(TERDIAM SEJENAK) Aku akan menjadi musuh ayahku sendiri, seorang kyai yang sibuk menguasai kota ini, aku akan akan memeranginya melalui night club dan komplek pelacuran yang megah dan berkelas, bagiku segala dendam tetaplah dendam. Tapi aku harus menghargai keputusanmu,karena aku sangat mencintaimu.

RUQOYYAH

Baiklah, besok akan kupersiapkan segalanya.

DURRAHEM

Maksudmu?

RUQOYYAH

Sekali dendam tetaplah dendam, karena aku mencintaimu, maka akan kuturuti hati nuranimu sayang.

DURRAHEM

Sudah kau yakin?

RUQOYYAH

Yakin, aku juga mencintaimu. Diam-diam aku selalu memperhatikanmu selama ini. Kau sering sembahyang dengan tekun, tapi kau juga berzina tak kalah tekunnya. (DURRAHEM TERSENYUM) Apa yang kau yakini, maka akan kuturuti, karena mulai kini aku semakin yakin kalau sesungguhnya aku mencintaimu. (JEDA) Kau harus pergi, khawatir Maksom dan Fatimah akan melihatmu. Kita akan susun rencana selanjutnya demi dendam yang kumau, dan juga membalas Maksom, Fatimah yang berhianat.

DURARHEM HANYA TERDIAM, RUQOYYAH MASUK KE DALAM, DURRAHEM KELUAR DENGAN SEGALA MACAM PERTANYAAN DI HATI.

CAHAYA BERUBAH.

DUA PULUH

RUQOYYAH MUNCUL DALAM KONDISI MABUK, MENENGGAK MINUMAN KERAS SAMPAI LINGLUNG. FATIMAH MUNCUL TAMPAK SENANG MELIHATNYA.

RUQOYYAH

Ayahku yang terhormat, kyai Basuni yang mulia. Aku tidak minta apa-apa dari engkau ayah, pernikahanku hancur, sekarang aku hanya butuh uang yang banyak, atau tanah yang luas dan rumah yang megah. Aset kekayaanmu tak akan habis tujuh turunan, berkat memimpin kota ini sembilan tahun lamanya.

FATIMAH

(BINGUNG)Aku bukan kyai Basuni, Nyai.

RUQOYYAH

Anggap saja kau kyai, aku masih mengenalmu dengan jelas, bangsat, lagi pula saat aku datang ke hadapannya, kau melihatnya dengan mata kepala sendiri.

FATIMAH

Ya, Nyai.

RUQOYYAH

Sekarang lakukan cepat!

FATIMAH

(MEMERANKAN TOKOH AYAHNYA RUQOYYAH)Itu semua bukan kesalahanku, itu semua kesalahanmu, karena kau tak menuruti perintah orang tua. Seorang santri harus berbudaya pada kyainya.

RUQOYYAH

Aku sudah bersedia menikah dengan lelaki pilihan ayah, yang katanya seorang pejabat.

FATIMAH

Tapi kau selalu menentangnya, kau menjadi istri yang bejat, tingkah lakumu seperti bukan seorang santri yang pandai, melainkan pelacur sialan.

RUQOYYAH

Anjing, kurang apa abdiku pada ayahku sendiri, pada kyaiku sendiri. Bangsat!

RUQOYYAH SEKETIKA MENANGIS, MENGAMUK SENDIRI, FATIMAH BERUSAHA MENENANGKANNYA MESKIPUN DI RAUT MUKANYA MENYIMPAN DENDAM, FATIMAH MEMELUKNYA DENGAN ERAT, CUKUP LAMA. LALU FATIMAH MENUNTUN RUQOYYAHMASUK KE DALAM.

PANGGUNG GELAP MENANDAKAN PERUBAHAN HARI.

HANYA KOSTUM MAKSOM YANG BERUBAH. CAHAYA BERUBAH.

DUA PULUH SATU

MAKSOM MUNCUL DENGAN SENANGNYA, BERSENANDUNG RIANG DENGAN SENYUM YANG PALING LICIK.

MAKSOM

(MEMANGGIL)Ruq!!!! Ruq!!!!!

RUQOYYAH

(MUNCUL)Kau menggangu tidurku, ada apa?

MAKSOM

Katanya Durrahem, hari ini kau akan mempersiapkan maket pembangun night club kita.

RUQOYYAH

Tidak, aku akan tetap pergi ke Mekkah. Aku tetap teguh pada pendirianku, tidak akan goyah, sekali bertaubat, maka akan tetap bertaubat. Aku tak mau kalah dengan para perempuan yang pernah kutemui. Dendam hanya tipu muslihat para kaum kafir.

MAKSOM

(KAGET)Apa? Jadi Durrahem membohongiku? Beraninya lelaki paling bodoh itu.

RUQOYYAH

Dia tak berbohong, memang aku mengatakannya, karena aku muak dengan interogasinya yang terus menerus, dia seperti tak punya pendirian. Dia bermuka dua.

MAKSOM

(TERDIAM MENYELIDIK) Memangnya apa yang di katakannya sayang?(RUQOYYAH HENDAK MASUK KE DALAM, SEKETIKA MAKSOM HENDAK MENCABULINYA, RUQOYYAH LANGSUNG MEMUKUL DAN MENAMPARNYA, MEMBUAT MAKSOM TERKEJUT, FATIMAH YANG BARU MUNCUL DARI DALAM JUGA TERKEJUT MELIHATNYA)

RUQOYYAH

Jangan kurang ajar kepadaku, aku sudah bertaubat, tak akan lagi melayani hawa nafsumu, semua pakaianmu dan Durrahem maupun Fatimah sudah kubakar di lumat api yang paling pedih.

MAKSOM TAMPAK KESAL MELIHATNYA, DENGAN CEPAT IA MENJULURKAN SERBUK PUTIH KE FATIMAH.

MAKSOM

Taruhlah ke dalam minumannya!(MAKSOM KELUAR)

CAHAYA BERUBAH. KOSTUM JUGA BERUBAH.

DUA PULUH DUA

DURRAHEM MUNCUL DENGAN SENANGNYA SEMBARI BERSENANDUNG.

DURRAHEM

Selamat datang duka, selamat datang peradaban, selamat datang kebudayaan! Selamat datang kegilaan!

RUQOYYAH MUNCUL MEMBAWA SEGELAS MINUMAN,DI SUSUL FATIMAH BERSIKAP SEPERTI PELAYAN PADA MAJIKANNYA.

RUQOYYAH

Senang sekali wajahmumalam ini, Hem.

DURRAHEM

Tentu saja Ruq, maaf kalau aku menyontek syairmu.

RUQOYYAH

Tak apa.

DURRAHEM

Boleh aku melihat maket night clubnya?

RUQOYYAH

Sebentar, biar aku ambil dulu.

RUQOYYAH MASUK KE DALAM, FATIMAH CELINGAK-CELINGUK AGAK BINGUNG.

FATIMAH

(AGAK BERBISIK)Kita tetap memainkan rencana pertama, dia membatalkan niatnya, atau sengaja mempermainkanmu.

DURRAHEM TERDIAM, TAK LAMA KEMUDIANRUQOYYAH MUNCUL MEMBAWA MAKET, BOTOL MINUMAN MASIH DI TANGAN, LALU KEPALANYA TAMPAK MULAI PUSING, SEKETIKA FATIMAH TERSENYUM, BURU-BURU KE DALAM MENGAMBIL SURAT SERAH TERIMA HARTA KEKAYAAN RUQOYYAH BERAKTA NOTARIS.

DURRAHEM

Sangat bagus sekali arsitekturnya.

RUQOYYAH

Tentu, karena aku mempunyai banyak kenalan seorang arsitek hebat di Surabaya.(SEMAKIN LINGLUNG KEPALANYA)

DURRAHEM

Aku mempercayaimu.

SEKETIKA FATIMAH MENYODORKAN SURAT ITU KE HADAPAN RUQOYYAH.

RUQOYYAH

Penglihatanku agak kabur. Apa itu, Fat?

FATIMAH

Sungguh kau tak tahu?

RUQOYYAH SEMAKIN SEMPOYONGAN, DURRAHEM TAMPAK GUSAR MAU MENGGAGALKAN RENCANA FATIMAH, NAMUN FATIMAH BEGITU SIBUK BERUSAHA MENYODORKAN SURAT ITU.

FATIMAH

Cepatlah kau tanda tangani surat ini, itu sangat penting bagi kita semua.

RUQOYYAH MERAIH BOLPOIN DARI FATIMAH, DURRAHEM SEMAKIN GUSAR, FATIMAH SEMAKIN BERUSAHA MENDESAK, TAPI SAAT MENANDATANGANINYA, TERLEBIH DULU JATUH KE PERMUKAAN LANTAI, MAU TAK MAU FATIMAH MENGANTARNYA KE DALAM, SEKETIKA DURRAHEM HANYA TERSENYUM KECIL, KELUAR.

PANGGUNG GELAP SEBAGAI PERGANTIAN HARI.

KOSTUM BERUBAH LAGI. CAHAYA BERUBAH.

DUA PULUH TIGA

MAKSOM MUNCUL DENGAN TERIAKAN YANG SANGAT KENCANG, MEMANGGIL RUQOYYAH BERULANG KALI. KARENA TAK KUNJUNG DATANG, MAKSOM MASUK KE DALAM, LALU MENJAMBAK RAMBUT RUQOYYAH DAN MENYERETNYA DENGAN KEJAM.

MAKSOM

(MEMERANKAN TOKOH MANTAN SUAMINYA RUQOYYAH)Dasar istri yang tidak tahu diri, apa kata suami, harus kau turuti, begitu ajaran ayahmu kan? Memang di pesantrenmu tak dianjurkan prilaku yang baik terhadap suami? Kau tahu hal itu yang mengantarkanmu ke surga.

RUQOYYAH

Ya, Mas. Ayahku selalu mengajarkan dan aku selalu menurutinya.

MAKSOM MENAMPAR RUQOYYAH DENGAN KERAS, DANMENYIKSANYA DENGAN KEJAM, DURRAHEM DAN FATIMAH MUNCUL BERSAMAAN DARI ARAH YANG BERBEDA.

MAKSOM

Tapi kenapa kau tak menuruti keinginan suamimu? Kalau aku memintamu melayani konglomerat itu, kau harus layani.

RUQOYYAH

Aku istrimu, Mas. Aku bukan mahramnya, kau tega melakukannya.

MAKSOM

(MENAMPAR KEMBALI)Sialan kau, berani kau menentangku! (MAKSOM MENCAMBUK RUQOYYAH DENGAN KEJAM, SEKETIKA RUQOYYAH TERTAWA BERBAHAK-BAHAK)Dan kau juga hanya pelayan sialan berani menentang suami dari majikanmu.

MAKSOM MENGHAJAR HABIS FATIMAH HINGGA MENANGIS, RUQOYYAH SEMAKIN TERTAWA, LALU KEMBALI MENENGGAK MINUMAN.

DUA PULUHEMPAT

SESEORANG DI POHON BERNYANYI KEMBALI MENGHANTAR PERTUNJUKAN INI.

SESEORANG

(TERTAWA BERBAHAK-BAHAK)Seorang anak yang hendak bertaubat, tapi setan yang terkutuk tak pernah bosan mengganggunya, selalu saja masa lalunya menghantui batinnya. Perbudakan kyai terhadap anak perempuannya sangat menyiksa, sehingga harus berhadapan dengan sandiwaranya sendiri. Mengenaskan!

DUA PULUH LIMA

DURRAHEM

Aku sangat mengerti perasaanmu, Ruq. Jadi kau sebenarnya tak bisa melupakan kejadian itu, hingga kau selalu bermain dengan pikiranmu sendiri.

RUQOYYAH

Biar kalian paham apa yang kurasakan, lingkungan santri yang ketat tak selalu membuat mereka menjadi pintar. Terlalu banyak kekangan, malah membuatnya jadi keparat, dan akulah korban kelaknatannya. Dan kalau ayahku becus mengurus santrinya, dia tak sibuk dengan kekuasaannya. Sepulang dari Mekkah, aku berencana mentaubatkan kedua orang tuaku.

MAKSOM

Lalu bagaimana dengan niat dendammu? Ayah yang keparat harus di bayar dengan prilaku yang laknat, dan night club akan menjadi kiamat kecil baginya, akan mencoreng mukanya, bila anaknya yang selalu mengabdi menjadi laknat, seperti itu katamu.

RUQOYYAH TAK MENGGUBRISNYA, HANYA TERTAWA BERBAHAK-BAHAK KELUAR, TAK LAMA KEMUDIAN MAKSOM MENJADI MARAH BUKAN MAIN.

MAKSOM

Sialan, aku selalu menuruti pikirannya, tapi dia tak mengerti juga, nampaknya kita harus memaksanya.

FATIMAH

Benar sayang, sudah terlalu lama mencari cara dan berulang kali kita melakukannya, namun selalu gagal.

DURRAHEM

Sabar, tenang dulu.

MAKSOM

Bagaimana mesti kita bersabar, dia terlalu pintar untuk di kelabui. Aku kira kita harus memaksanya, karena ada saja hambatannya.

DURRAHEM

Tenang dulu, kawan! Mungkin perlu waktu yang lebih lama lagi.

MAKSOM LANGSUNG MENUSUKKAN PISAU KE SISI KANAN PERUTNYA DURRAHEM, SEHINGGA SEMPOYONGAN, DARAH MENGUCUR DARI BALIK TUBUHNYA.

MAKSOM

Kalau cara yang baik tidak bisa, maka cara yang buruk adalah solusinya. Sekarang pergilah, obati lukamu karena kami mau bersenang-senang.

DURRAHEM BERUSAHA MENAHAN AMARAHNYA, DIA KELUAR DENGAN TANGAN YANG BERDARAH DARI BAGIAN PERUTNYA, MAKSOM DAN FATIMAH KEMBALI TERTAWA, LALU KEDUANYA BERCINTA DAN MASUK KE DALAM.

PANGGUNG GELAP, KOSTUM BERUBAH, CAHAYA BERUBAH.

DUA PULUH ENAM

RUQOYYAH MUNCUL, TERDIAM LAMA, GELISAH BUKAN MAIN, LALU DIA HENDAK KE DALAM, SEKETIKA TERJANGAN PUKULAN DAN JAMBAKAN DARI MAKSOM MUNCUL MENGARAH KEPADANYA. MAKSOM MENGIKATNYA DI BANGKU, DAN MELUDAHINYA BERAMAI-RAMAI. MAKSOM MENYODORKAN SURAT SERAH TERIMA HARTA KEKAYAAN YANG DI BUAT MAKSOM.

MAKSOM

Cepat tanda tangani, biar aku yang mengurusi semua ini.

RUQOYYAH

Sudah kuduga dari awal, ini motifmu menyelamatkan aku dari rumah bordil itu.(RUQOYYAH MELUDAHI MAKSOM)

MAKSOM

Karena kau memberi harapan, karena kau mengajarkan aku bermimpi, kau selalu cerita kalau membangun night club adalah kebiadaban yang mendatangkan harta berlimpah.

RUQOYYAH

Kau lebih biadab dari pada yang kuduga.

MAKSOM

Cepat tanda tangani manis, dan perlu kukatakan kepadamu, melawan dengan cara pembangunan night club adalah sebuah peperangan yang menakjubkan, menurutku night club yang kita akan bangun ini akan langgeng sepanjang masa, dan aku menjadi kaya raya. Dan akan bermunculan night club yang lainnya.

RUQOYYAH

Kau seperti orang yang pandai saja.

FATIMAH

Cepat tanda tangani Nyai! Biar pembangunan ini akan segera di mulai. Semua tanah dan uang serta bangunan ini akan di atasnamakan kepada Maksom, tapi dia akan mengatasnamakan dirimu sebagai pemilik night club sesungguhnya, biar ayahmu tahu kalau anaknya seekor bangsat, maka hancurlah kekuasannya, seperti harapanmu, orang-orang akan menurunkannya secara paksa beramai-ramai karena nuraninya sudah di beli. Kalau itu menjadi kenyataan, dan night club maupun komplek pelacuran itu dibongkar, setidaknya aku masih memiliki tanah yang luas dan lapang.

ROQOYYAH

Seorang budak memang tak perlu dikasih hati, karena dia akan melonjak.

MAKSOM

Dan semua aset kekayaanmu akan jadi milikku, dari tanah, sawah, pabrik tahu, restoran, pohon sengon, rumah megah dan semua warisan maling ayahmu akan menjadi milikku.

FATIMAH MEMAKSA RUQOYYAH MENANDATANGANINYA, DENGAN DIBANTU MAKSOM, SEHINGGA SURAT ITU TERTANDA TANGANI.

RUQOYYAH

Tapi sayangnya kalian berdua terlambat, aku sudah berencana membangun komplek pelacuran seperti di Polandia, Skotlandia atau Belanda. (JEDA)Kalian boleh lihat maketnya di dalam. Dan aku memberikan proyek ini pada Durrahem untuk mengurusnya. Ambillah karena lengkap dengan surat dari notaris pula yang lebih syah.

MAKSOM DAN FATIMAH SALING BERPANDANGAN, KEMUDIAN MAKSOM MENGAMBIL MAKET TERSEBUT KE DALAM, LALU MEMBAWA MAKET BESERTA SURAT SERAH TERIMA KEKAYAAN. MAKSOM TAK MEMPERCAYAINYA. DURRAHEM PUN MUNCUL, MAKSOM BURU-BURU MENDEKATI MAKSOM.

MAKSOM

Hem, ajaklah aku sebagai manajer proyek ini, ajaklah aku Hem.

DURRAHEM

Lalu bagaimana dengan Fatimah? Apa yang harus di lakukannya?

MAKSOM

Biarkan saja dia, seorang budak tetaplah budak.

FATIMAH

(MARAH)Bangsat kau!

MAKSOM

Memangnya aku salah mengatakan kalau kau tetap seorang budak?

FATIMAH

(SEMAKIN MARAH)Jadi apa maksud perkataanmu?

MAKSOM

Bagaimana mungkin aku memikirkanmu, itu urusanmu sendiri, karena kau hanya pezina jahannam, seorang haram jadah, seekor bangsat.

FATIMAH

Bangsat, kau mengatakan kalau mencintaiku?

MAKSOM

Najis aku mencintaimu, karena sekarang kau tak berguna lagi, ternyata proyek yang kuimpikan, di pegang orang lain, aku pikir kau bisa diandalkan, kau hanya sampah. Sia-sia aku bersandiwara.

FATIMAH MENGAMUK SEJADI-JADINYA TERHADAP MAKSOM, NAMUN MAKSOM TAK KALAH KALAP, DIA MENYIKSA FATIMAH SEDEMIKIAN RUPA. DURRAHEM MENYODORKAN SEBOTOL MINUMAN KEPADA MAKSOM.

DURRAHEM

Silahkan minum dulu sebelum menyiksanya.

MAKSOM MENENGGAK MINUMAN YANG DI SODORKAN DURRAHEM, IA MENJADI KALAP, FATIMAH TAK KALAH BERONTAK, HINGGA AKHIRNYA SECARA TAK SENGAJA MAKSOM MENCEKIK FATIMAH YANG MENYEBABKAN SEKARAT. MAKSOM SANGAT TERKEJUT MELIHATNYA, SEKETIKA IA MULAI SEMPOYONGAN, MATANYA TAMPAK BERKUNANG-KUNANG.

DURRAHEM

Sekarang giliran kau yang mati, keluarkan cluritmu, dan lawanlah aku.

MAKSOM

Apa maksudmu?

DURRAHEM

Aku akan membalas kekalahanku waktu itu, kau harus mati di tanganku. Minuman itu sudah kuracuni, seperti kelicikanmu.

MAKSOM

Oh jadi kau berdendam juga kepadaku? Baiklah aku akan layani.

DURRAHEM

Satu hal yang harus kau tahu, kalau aku tak berada di pihakmu, tak berada di pihak Ruqoyyah, tapi aku berada di pihak orang lain.

MAKSOM

Bangsat!

MAKSOM MELAKUKAN PERTARUNGAN DENGAN SEMPOYONGAN, DURRAHEM MELAYANINYA DENGAN SENANG HATI DAN SELALU MEMPERMAINKANNYA DENGAN BEBERAPA JURUS, MEMUKULNYA DENGAN KURSI DAN BANGKU, ATAU BENDA-BENDA YANG KERAS, BAHKAN MENYOBEK KAIN TIRAI ITU UNTUK MEMPERMAINKAN MAKSOM,RUQOYYAH BERUSAHA MELEPASKAN DIRI DARI IKATANNYA, AKHIRNYA DURRAHEM MENUSUK MAKSOM DENGAN SUKA CITA. LALU DIA MEMANDANGI RUQOYYAH DENGAN JAHANNAM.

DUA PULUH TUJUH

DURRAHEM PURA-PURA BERDIRI DENGAN SEMPOYONGAN, RUQOYYAH MEMANDANGINYA DENGAN CUKUP TAJAM. LALU DURRAHEM TERTAWA BERBAHAK-BAHAK.

DURRAHEM

Rencanamu berjalan mulus Ruqoyyah sayang. Inikah yang kau inginkan? Supaya kami saling berbunuhan antara satu dengan yang lainnya.

RUQOYYAH

(KAGET) Karena aku tahu kalau kau tak pernah mencintaiku. Mungkin sebaiknya kau juga akan mati sehingga aku bebas dari kemaksiatan ini, karena selama ada kalian bertiga, rasanya aku selalu di kejar dosa, seperti germo itu yang selalu membuntuti kalian berdua. Hanya saja mereka takut karena aku anak seorang kyai.

DURRAHEM

Dan kau kira intrikmu bisa mengelabuiku? Kau kira aku juga akan mati melaui racun yang kau taburkan?(JEDA)Aku curiga kalau kau tak sungguh-sungguh bertaubat, aku curiga kalau kau sudah membaca ada yang tidak beres dengan Maksom, Fatimah, maupun denganku.

DURRAHEM BERDIRI NORMAL, RUQOYYAH SEMAKIN KAGET MELIHATNYA YANG LUPUT DARI PERANGKAPNYA.

RUQOYYAH

Dugaanku semakin mendekati kenyataan.

DURRAHEM

(TERTAWA) Memangnya aku tak tahu kalau melalui kalung itu, kau bisa membacaku kalau tak pernah mencintaimu. Justru aku yang paling menginginkan semua kekayaanmu. Lelaki yang dianggap sampah, lelaki tak berguna, justru mau menjadi lelaki yang luar biasa. Persetan dengan pembangunan night club dan komplek pelacuran itu, tapi aku harus memiliki semua harta warisan dari ayahmu agar kembali kepada pemiliknya, sekalipun sudah merampas hak-hak kami.

RUQOYYAH MULAI SEMAKIN TAKUT DENGAN SITUASI TERSEBUT.

RUQOYYAH

Kau berbakat menjadi aktor.

DURRAHEM

(TERTAWA)Kau masih ingat, Nyai, berapa banyak dana sosial dari negeri ini yang kyai buang percuma, berapa banyak dana pendidikan dan kebudayaan yang kyai buang percuma, berapa banyak dana kesehatan yang kyai hambur-hamburkan demi kerajaan kecilmu, berapa banyak pundi-pundi negeri ini yang dipermainkan kyai? Bukankah kau pernah tak menyetujuinya? Apakah kau tak curiga kalau memang sengaja di buang ke kota lain supaya tak ada penghalang satupun di kerajaan kecilnya?

RUQOYYAH

(KAGET)Siapa kau?

DURRAHEM SEKETIKA MEROBEK ROK ATAU BAJUNYA RUQOYYAHSECARA KEJAM.

DURRAHEM

Mari kita mulai sebelum kau mati, Nyai. Apakah kau tetap mau bertaubat setelah kami semua mati?

RUQOYYAH

Aku tetap pada keteguhanku, sekalipun maut berada di depanku, aku akan melupakan dendamku. Sekallipun ayahku mau membunuhku. Yang paling penting aku tetap bertaubat, aku malu pada mereka yang kutemui, kalau aku kalah.

DURRAHEM

(MELEDEK) Sungguh?

RUQOYYAH

Terserah kalau kau tak mempercayai.

DURRAHEM

Sudah kukatakan tadi bahwa ini akal bulusmu untuk membongkar semuanya?

RUQOYYAH

Mungkin, karena para kafir seperti kalian juga pantas mati.

DURRAHEM

Apakah hanya karena para perempuan itu yang membuatmu bertaubat?

RUQOYYAH

Tentu saja. (JEDA)Mereka perempuan yang hebat. Darah tetaplah darah, bukan nanah. Anak tak bisa di putuskan dari ayahnya, begitu juga sebaliknya.

DURRAHEM

Meskipun ayahnya juga tetap tak peduli dengan darahnya sendiri?

RUQOYYAH

Bukan urusanku, tapi urusannya. (JEDA)Aku akan mengubah budaya ayahku sendiri, kyai tak perlu mengurusi kekuasaan karena saat ini bukan zaman nabi, kyai bisa tergelincir, tradisi ini harus digubah.(JEDA)Kau seperti tahu semuanya.Siapa kau?

DURRAHEM

Malaikatmu.

RUQOYYAH

(SEMAKIN PENASARAN)Siapa kau?

DURRAHEM

Kedatanganku di Sunan Kuning tidak serta-merta karena kebetulan belaka.

RUQOYYAH

(SEMAKIN PENASARAN) Siapa yang menyuruhmu?

DURRAHEM

Sampai detik ini aku masih menjadi santrinya. Kesetiaanku tak perlu di ragukan lagi, karena sudah banyak kukorbankan demi menjagamu, demi patuh pada perintah kyai, meskipun harus menjadi pezina sekalipun.

RUQOYYAH

Hebat sekali kau.

DURRAHEM

Tapi tak sehebat dirimu, Nyai. (JEDA)Kyai memintaku agar membuntutimu setelah meminta cerai dengan suamimu, kau berteriak-teriak kalau dirimu di jual sebagai pelacur sundel. Tapi kyai menanggapi dengan biasa, karena untuk mempertahankan kekuasaan, segalanya harus di lakukan, salah satunya memaafkan pejabat kafir itu, dan membiarkanmu melacur sampai hancur, sudah terlanjur katanya. Kyai menitip salam, terima kasih kalau tetapteguh untuk bertaubat, tapi lebih baik dibunuh karena sudah tak berguna lagi, dan saat ini adalah waktu yang tepat.

RUQOYYAH

Waktu yang cukup lama buatmu, santri sialan. Apa yang kau dapatkan dari balik pesantrenmu? (TERTAWA) Hanya ini, kasihan sekali. Gara-gara kyai yang tolol, kau seperti anjingnya. (JEDA)Apakah dengan merampas semua kekayaanku adalah juga permintaan kyaimu? Begitu juga dengan meniduriku?

DURRAHEM

Tentu saja, Nyai. Aku bekerja sesuai dengan perintah, semua yang kulakukan dan yang kubicarakan adalah perintahnya, aku sudah seperti mesin penghancurnya. Biar segala dosa kuserahkan kepadanya, aku hanya tunduk dan patuh pada kyai.Kecuali hanya satu, kecurigaanku tadi, Nyai.

RUQOYYAH

Rupanya kau sangat penasaran. Lagi pula apa untungnya bagimu kalau kukatakan semuanya?

DURRAHEM

Biar kusampaikan saja semuanya pada kyai.

RUQOYYAH

(TERTAWA)Kau, Maksom dan Fatimah memang tak layak berada di muka bumi ini, jadi memang pantas untuk mati.

DURRAHEM

Apalagi kau, Nyai, pelacur sundel yang nista anak kyai seekor bangsat.

RUQOYYAH

(SANGAT MARAH)Bangsat!!! Ayahku sudah tergelincir dan menjadi kafir karena tradisinya sendiri. Memalukan.Aku titip salam pada kyai sebelum mati, jika dunia ini penuh dengan orang kafir, akan lahir orang-orang yang tidak kafir meskipun hanya satu, tapi akan membunuh ribuan kafir sekaligus.

FATIMAH SEKETIKA BANGKIT MERAIH CLURIT DAN HENDAK MEMBUNUH DURRAHEM, NAMUN DENGAN CEPAT DURRAHEM MENIKAMNYA. FATIMAH MATI, RUQOYYAH BERHASIL MELEPASKAN DIRI, DURRAHEM LANGSUNG MENERJANGNYA, SEMENTARA RUQOYYAH TERUS BERONTAK.

DURRAHEM

Jangan berteriak,Nyai. Kita nikmati ini semua. Kyai yang memintaku untuk menjadi binatang buas.

DUA PULUH DELAPAN

RUQOYYAH TERUS BERONTAK HAMPIR BERHASIL KABUR MEMBUAT DURRAHEM MARAH DAN MEMPERKOSANYA DI BALIK TIRAI YANG BELUM DI SOBEK, MESKIPUN RUQOYYAH BERUSAHA MERONTA. LALU RUQOYYAH KELUAR DENGAN SOBEKAN BAJUNYA, TERLIHAT LUSUH, BERUSAHA KABUR, TAPI DURRAHEM DENGAN DINGIN MENARIK KAKINYA. DURRAHEM DENGAN CEPAT MENYOBEK TIRAI ITU DAN MENGIKATNYA DENGAN PAKSA.

DURRAHEM

Mau kemana,Nyai. Aku belum selesai bicara. Katanya kekuasaan memang harus perlu pengorbanan, termasuk membunuh anak kandungnya sendiri. Darah dagingnya tidak berarti apa-apa demi dunia ini. Kekuasaan memang wajib hukumnya menjadi kafir.

DURRAHEM LANGSUNG MEMBUNUHNYA DENGAN MENCEKIK LEHER MELALUI LIPATAN KAIN TIRAI, RUQOYYAH MENGERANG, SUARA SESEORANG DII POHON BERNYANYI MENGAKHIRI PERTUNJUKAN.

SESEORANG

Kekuasaan memang bangsat, dia bisa menyulap dari kyai menjadi lupa diri, kekuasaan memang kafir, dia bisa menyulap para priyai menjadi lupa diri, kekuasaan memang bangsat, dia bisa menyulap dari santri menjadi lupa diri. Kekuasan memang kafir, dia bisa menyihir dan melahirkan tradisi. Kekuasaan memang biadab, dia bisa mengubah orang-orang bertaubat menjadi kiamat.

PANGGUNG GELAP, MUSIK BERHENTI.

Bangkalan, 2014-2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun