Mohon tunggu...
Arung Wardhana Ellhafifie
Arung Wardhana Ellhafifie Mohon Tunggu... Sutradara film -

Buku Terbarunya Tubuh-Tubuh Tompang Tresna (dan 7 lakon lainnya); (bitread, 2017), Gidher (Ladang Pustaka, 2017), Gambir (bitread, 2017), kumpulan puisi tunggal ; Mancok (Pustaka Ranggon, 2018), Mampus (Pustaka Ranggon, 2018).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Naskah Drama Bangsat

12 Oktober 2014   03:01 Diperbarui: 28 April 2016   18:38 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

DURRAHEM

Tenang dulu, kawan! Mungkin perlu waktu yang lebih lama lagi.

MAKSOM LANGSUNG MENUSUKKAN PISAU KE SISI KANAN PERUTNYA DURRAHEM, SEHINGGA SEMPOYONGAN, DARAH MENGUCUR DARI BALIK TUBUHNYA.

MAKSOM

Kalau cara yang baik tidak bisa, maka cara yang buruk adalah solusinya. Sekarang pergilah, obati lukamu karena kami mau bersenang-senang.

DURRAHEM BERUSAHA MENAHAN AMARAHNYA, DIA KELUAR DENGAN TANGAN YANG BERDARAH DARI BAGIAN PERUTNYA, MAKSOM DAN FATIMAH KEMBALI TERTAWA, LALU KEDUANYA BERCINTA DAN MASUK KE DALAM.

PANGGUNG GELAP, KOSTUM BERUBAH, CAHAYA BERUBAH.

DUA PULUH ENAM

RUQOYYAH MUNCUL, TERDIAM LAMA, GELISAH BUKAN MAIN, LALU DIA HENDAK KE DALAM, SEKETIKA TERJANGAN PUKULAN DAN JAMBAKAN DARI MAKSOM MUNCUL MENGARAH KEPADANYA. MAKSOM MENGIKATNYA DI BANGKU, DAN MELUDAHINYA BERAMAI-RAMAI. MAKSOM MENYODORKAN SURAT SERAH TERIMA HARTA KEKAYAAN YANG DI BUAT MAKSOM.

MAKSOM

Cepat tanda tangani, biar aku yang mengurusi semua ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun